Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Jum'at, 18 April 2025
home masjid detail berita

Makna Arsitektur Profetik Masjid Nurul Amin yang Rusak Akibat Gempa Papua

fajar adhitya Senin, 13 Februari 2023 - 11:22 WIB
Makna Arsitektur Profetik Masjid Nurul Amin yang Rusak Akibat Gempa Papua
Masjid Nurul Amin mengalami kerusakan akibat gempa bumi di Jayapura, Papua. Foto: Dunia Masjid Islamic Center.
LANGIT7.ID - , Jakarta - Gempa Magnitudo 5,4 yang mengguncang Jayapura, Papua mengakibatkan Masjid Nurul Amin di Dok V Yapis rusak. Masjid mengalami kerusakan pada plafon di mana guncangan mengakibatkannya rubuh dan berserakan.

Menurut Ketua Pengurus Masjid Nurul Amin, Haji Alwi Tian Lean, atap plafon roboh karena gempa bumi yang terjadi berturut-turut selepas gempa Magnitudo 5,4.

Baca juga: Gempa Bumi Merusak Pertama di 2023 Guncang Jayapura

“Yang rusak di sini plafon ruang utama Masjid, hampir satu sisi rontok. Kemudian ada juga keretakan sedikit saja di dinding pintu masuk Masjid,” jelasnya, dikutip RRI Senin (13/2/2023).

Plafon Masjid Nurul Amin roboh pada Kamis malam, sebelum salat subuh. Syukurnya, tidak ada jamaah yang sedang beribadah. Robohnya plafon membuat layanan ibadah Subuh diselenggarakan di teras.

Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, sejak 2 Januari 2023 hingga Kamis, 9 Februari 2023 pukul 14:25 WIB telah terjadi gempa bumi di wilayah sekitar Kota Jayapura sebanyak 1.079 kali dengan 132 kejadian diantaranya dirasakan oleh masyarakat.

BNPB mencatat korban jiwa 4 orang dan sebanyak 2.136 jiwa mengungsi.

Masjid Nurul Amin memadukan konsep arsitektur profetik dengan gaya nusantara. Masjid dilengkapi tiga buah kubah yang terdiri dari satu kubah induk dan dua kubah pendamping yang berukuran lebih kecil.

Baca juga: Gempa Bumi M 7,6 Guncang Papua Nugini, Terasa hingga Wamena

Kubah berbentuk bulat mengerucut atau model bawang perak chrome berada di puncak. Tiga buah kubah tumpang di bawahnya melambangkan tiga tingkatan dalam proses beragama yakni, iman, Islam, dan ihsan.

Makna Arsitektur Profetik Masjid Nurul Amin yang Rusak Akibat Gempa Papua
Masjid Nurul Amin di Papua. Foto: Dunia Masjid Islamic Center

Masjid pernah direnovasi menyeluruh pada tahun 1997. Lantai pertama digunakan sebagai ruang fungsional seperti ruang serbaguna untuk kegiatan Taman Baca Al-Quran, rumah imam, dan sekretariat pengurus, dan ruang utama masjid terletak di lantai dua.

Tepat di bagian tengah ruang terdapat empat buah tiang penyangga yang menopang atap berbentuk limas. Empat tiang yang saling terhubung pada bagian tengahnya ini menyimbolkan empat sahabat Nabi Muhammad.

Empat Sahabat Rasulullah itu adalah Abu Bakar ash Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Pada kayu penghubung tiang terlukiskan tulisan kaligrafi dalam huruf Arab.

Makna Arsitektur Profetik Masjid Nurul Amin yang Rusak Akibat Gempa Papua

Selain bagian utama masjid, tempat wudhu pun memiliki makna filosofis. Di taman tempat wudhu pria terdapat enam pancuran air yang melambangkan rukun iman, sedangkan di bagian dalamnya terdapat tujuh belas keran air perlambang tanggal proklamasi.

Baca juga: Masjid “Pinky” Dimaukom Sebarkan Indahnya Warna Toleransi

Adapun di tempat wudhu wanita terdapat delapan keran air yang melambangkan bulan proklamasi. Oleh karena berada di kaki bukit, pengunjung dapat menikmati pemandangan yang sangat indah dari dalam masjid. Perasaan syukur kepada Yang Mahakuasa pun menjadi semakin tebal.

(est)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Jum'at 18 April 2025
Imsak
04:28
Shubuh
04:38
Dhuhur
11:55
Ashar
15:14
Maghrib
17:54
Isya
19:03
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan