LANGIT7.ID-, Jakarta- - Menyambut Harlah ke-63
PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) wilayah IKA-PMII Sulawesi Tengah menyelenggarakan webinar “Memperkuat Ketahanan Kebangsaan dalam Memimpin Nusantara”.
Ali Masykur Musa atau biasa disapa Cak Ali menyebut, seorang aktivis harus memiliki semangat yang kuat untuk mengoptimalkan pengabdian.
"Secara kelembagaan, PMII harus melakukan orkestra di semua lini pengabdian seperti di perguruan tinggi, birokrasi, bisnis, dan profesi lainnya. Tanpa adanya sinergi yang kuat laksana sebuah orkestra musik, maka peranan PMII juga tidak akan optimal," katanya, Senin (18/4/2023).
Cak Ali menjelaskan, di usia 63 tahun ini, PMII harus melakukan lompatan besar dengan jalan mengambil peran di dunia politik kenegaraan sebagai wasilah perjuangan agar nilai-nilai Islam Aswaja beriringan dengan Pancasila sebagai dasar negara.
Jika Alumni PMII sebagai warga NU ikut memimpin negara, maka Ideologi Pancasila akan semakin kuat, begitu juga Islam Moderat akan menjadi mainstrem di Indonesia.
Ketua Umum ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama) ini mengajak kepada sahabat IKA-PMII di semua daerah harus melakukan gerakan untuk meningkatkan resonansi di dunia politik dan kemasyarakatan agar memiliki kekuatan dalam hegemoni dan konstelasi nasional.
Pendek kata, menurut Cak Ali, alumni PMII sudah pantas untuk ambil bagian pada percaturan dan konstestasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Ketua Umum PB PMII 1991-1994 itu menegaskan, perlu adanya desain ke depan karena perjuangan tidak efektif kalau tidak menggunakan sarana sebagai pengambil kebijakan di negeri ini.
Siapapun kader PMII yang sudah menduduki kursi pemerintahan dan memiliki kewenangan dalam mengambil kebijakan maka harus bertujuan untuk kemajuan Negara dan kemaslahatan Nahdliyim dan Umat Islam.
Jadi, Cak Ali menegaskan ketahanan negara harus ditopang oleh dua sayap yang kuat yaitu kebangsaan dan Islam Ahlussunnah wal Jama'ah An-Nahdliyyah sehingga nasionalis dan religius menyatu demi kepentingan bangsa dan negara. Alumni harus mempersiapkan kader-kadernya terbaik untuk mengambil peran strategis dalam kontestasi pilpres.
(ori)