LANGIT7.ID-, Jakarta- - Kejujuran saat ini adalah komoditas yang berharga. Manusia seringkali mudah berbohong hanya demi kepentingan dan menutupi ketidakmampuan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kejujuran berarti kesesuaian antara ucapan dan tindakan. Tekad yang tak tergoyahkan. Atau, kesesuaian antara informasi dan fakta yang terjadi.
Pimpinan AQL Islamic Center, KH Bachtiar Nasir (UBN), mengungkapkan, saat ini menemukan orang pintar itu mudah. Namun, menemukan orang pintar yang jujur adalah hal yang sulit. Ternyata kecerdasan tidak berbanding lurus dengan kejujuran.
“Belum tentu orang pintar juga orang jujur. Memang ini adalah situasi yang berbahaya. Kita lihat saat ini, para koruptor kebanyakan adalah orang-orang pintar. Entah itu ilmu agama atau ilmu pengetahuan. Namun, merekalah yang menyebabkan kerusakan parah di negeri ini,” ujar UBN dalam tausiahnya di AQL Islamic Center, Jakarta, dikutip Rabu (24/1/2024)
Apalagi di pemilu seperti ini, perkataan yang jujur dan adil harus dijunjung tinggi; menjadi barang mahal. Banyak orang jujur saat ini yang harus membayar konstituen karena banyak pembohong yang melakukan kejahatan dengan membayar konstituen. Sehingga mau tidak mau, orang-orang yang jujur dan baik kemudian terjebak dalam sistem yang jahat.
Baca juga:
Muhammadiyah Sebut 7 Kriteria Pilih Calon Pemimpin“Nanti dari rangkaian proses inilah lahirlah pemimpin-pemimpin yang berbohong. Pemimpin yang bisa ditawar dengan ungkapan ‘wani piro’ dan kita akan terus dibohongi dan membohongi diri sendiri karena ikut serta di dalamnya,” kata UBN.
Dalam dunia kerja, orang yang sering berbohong adalah orang yang tidak akan pernah mencapai karir yang baik. Terutama di dunia bisnis. Pembohong adalah orang yang paling dibenci. Salah satu landasan dalam berbisnis adalah kepercayaan. Kalangan bisnis pasti akan mewaspadai orang ini dan tidak akan pernah memberinya tempat.
“Jika kita ingin menjadi orang jujur, maka langkah pertama adalah menaati Allah. Hal ini dikarenakan Allah merupakan entitas yang paling tinggi derajat kejujurannya dan kita wajib menaati perintah-Nya untuk jujur karena Dialah Yang Maha Adil dan akan selalu benar,” ungkap UBN.
Sebaliknya, orang musyrik adalah yang paling pembohong. Sebab bagaimana mungkin mereka yang telah dirawat dan dicintai Tuhan kemudian meragukan-Nya.
“Jika kita tidak sungguh-sungguh mengamalkan kejujuran, lama kelamaan tatanan nilai dan kesehatan mental yang kita miliki akan rusak. Permasalahan ini akan merembet ke sektor lain yang lebih besar dan penting, hingga akhirnya bangsa ini menjadi bangsa yang dirusak dan dipermalukan oleh negara lain,” tutur UBN.
Kunci Ketenangan Hidup
Dalam urusan kebenaran, siapakah yang paling jujur dalam segala aspek kecuali Allah SWT?
"
Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Dia pasti akan mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak diragukan terjadinya. Siapakah yang lebih benar perkataan(nya) daripada Allah?" (QS An-Nisa: 87)
Allah Maha Mengetahui dan Maha Benar atas apa yang telah, sedang, dan akan terjadi. Allah Ta'ala pasti jujur dan selalu benar. Oleh karena itu, orang yang selalu menghalalkan firman Allah dan menaati perintah-Nya pasti akan mendapatkan kepastian dan kebenaran yang tidak akan pernah berubah. Ini adalah pegangan terkuat dan dukungan terkuat dalam hidup.
“Jadi, seseorang yang selalu berpegang teguh pada hal tersebut akan merasakan kehidupan yang tenang dan bahagia. Karena tidak ada rasa cemas dan takut. Semuanya hal asti dan selamanya tidak akan berubah. Ibarat membenarkan firman-Nya bahwa tidak akan keretakan di langit, maka akan seperti itulah selamanya kebenaran yang Allah Ta’ala firmankan dan perintahkan di dalam kalam-Nya,” ungkap UBN.
(ori)