Viral Tren Block Out Selebritas Dunia yang Bungkam Soal Palestina

LANGIT7.ID-, Jakarta- - Sejumlah pengguna sosial media melakukan dan mempopulerkan aksi “block out” terhadap bintang-bintang dunia hiburan yang dianggap tidak menyuarakan kepedulian terhadap krisis kemanusiaan di Palestina. Tren ini disimbolkan dengan tagar #blockout dan #blockout2024.

Seperti disampaikan jurnalis Associated Press, Deepti Hajela, gerakan “block out” dimulai sekira sepekan lalu, setelah perhelatan Met Gala yaitu sebuah acara penggalangan dana di New York, Amerika Serikat. Yang menjadi khas di acara ini, para selebritas yang hadir mengenakan busana unik dan mencolok.

“Perbedaan antara kemewahan dan kehebatan para selebriti dan pemerintah Israel yang memulai operasi militer mereka di Rafah, benar-benar menimbulkan banyak kekhawatiran dan kemarahan,” kata Hajela.

Baca juga:Truk Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuki Gaza usai Tertahan Serangan Brutal Israel

Tren “block out” ini dilakukan dengan cara memblokir akun social media para selebritas dunia maupun influencer seperti TikTok, Instagram, dan X sehingga tidak ada lagi yang melihat content yang mereka posting. Baik foto, video hingga kolaborasi dengan sponsor.

“Ada banyak sekali selebritas, hampir semua selebritas yang Anda bayangkan mungkin memiliki seseorang yang memblokir mereka. Baik di AS maupun di negara-negara lain di seluruh dunia karena semakin banyak orang yang terlibat,” jelas Hajela.

Pemblokiran ini dimaksudkan untuk memengaruhi penayangan, keterlibatan, dan menargetkan merk dagang sang selebriti, yang pada akhirnya berdampak pada pendapatan finansial mereka.

Para pengguna sosial media mengatakan ini adalah bentuk protes terhadap fakta bahwa para selebriti tersebut tidak angkat bicara atau tidak cukup bicara terhadap tindakan Israel di Gaza.

Sejak pertempuran meletus pada 7 Oktober, setelah serangan lintas batas Hamas, militer Israel telah menewaskan lebih dari 35.000 orang di Gaza, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.

Pemblokiran media sosial terjadi di tengah meningkatnya demonstrasi dukungan terhadap rakyat Palestina di Amerika Serikat dan negara lain di seluruh dunia.