LANGIT7.ID-, Jakarta- - Ollie Watkins, yang kini jadi pahlawan pembuat sejarah Inggris, masih tak percaya dengan "momen istimewa" yang dia alami. Dulu, saat masih di awal karir, hal seperti ini tak pernah terlintas di pikirannya.
Watkins jadi bintang saat membawa tim Inggris ke final turnamen besar pertama mereka di luar negeri. Gol brilian di menit-menit akhir melawan Belanda jadi kunci. Dia mencetak gol dengan tembakan rendah dari sudut sulit, bikin pendukung Inggris di Dortmund dan di mana-mana bersorak gembira. Penyerang Aston Villa ini cerita, dulu waktu masih main untuk Exeter City, dia nggak pernah bayangin bisa bikin prestasi sebesar ini. Tapi lucu, dia dan Cole Palmer, sesama pemain cadangan, sempat bercanda kalau mereka bakal kerja sama bikin gol penentu.
Baca Juga:
Tembakan Cepat Ollie Watkins Kejutkan Belanda dan Bawa Inggris ke Final"Saya bilang ke Cole, kita berdua bakal masuk lapangan dan dia bakal kasih umpan buat saya di babak kedua," kata Watkins, sambil ingat umpan Palmer yang jadi awal gol kemenangan. "Saya bayangin itu bakal kejadian, dan pas dia balik badan, saya langsung tahu harus gerak. Kesempatan kayak gini jarang banget, jadi saya harus egois, harus ambil. Rasanya saya belum pernah nendang bola semanis itu. Jelas ini momen yang super istimewa."
Watkins paling terharu pas ingat masa lalunya. Dulu dia berjuang dapat tempat di tim utama Exeter City di League Two, bahkan pernah dipinjamkan ke klub kecil Weston-super-Mare di National League South musim 2014-15. Waktu itu, main untuk timnas Inggris cuma mimpi yang jauh banget.
"Saya nggak pernah kepikiran bakal main di Euro buat Inggris," ujarnya. "Ya, orang boleh bermimpi, tapi saya realis kok. Dulu fokus saya cuma balik ke tim utama Exeter. Saya kerja keras buat sampai ke titik ini dan saya mau nikmati setiap momennya. Saya nggak bohong, saya nggak pernah mimpi sampai sejauh ini. Cetak gol buat Inggris emang luar biasa, tapi saya nggak nyangka bakal lakuin itu di turnamen sebesar ini."
Musim lalu, Watkins cetak 27 gol buat Villa dan bantu tim lolos ke Liga Champions. Tapi di timnas, dia selalu jadi pilihan kedua setelah Harry Kane. Di Euro kali ini, dia cuma main sekali sebagai pemain pengganti lawan Denmark di fase grup, sebelum akhirnya jadi pahlawan di laga semifinal Rabu kemarin. Kali ini dia gantikan Kane, yang udah cetak gol penalti tapi mulai kelihatan capek di babak kedua. Dengan sembilan menit tersisa, Watkins masuk dan hapus rasa kecewa karena jarang dimainkan.
!['Saya Harus Egois': Watkins Bangga dengan Perjalanan Karirnya dari Exeter hingga Jadi Pahlawan Inggris]()
"Jujur aja, belakangan ini saya agak frustrasi," akunya. "Saya nggak suka duduk di bangku cadangan, apalagi habis jalani musim terbaik dalam karir. Beberapa temen kirim pesan bilang: 'Sabar ya, pasti dapat kesempatan.' Mereka yakin saya bakal punya peran penting di turnamen ini. Banyak banget orang yang kirim pesan hari ini bilang saya bakal cetak gol pas masuk jadi pemain pengganti. Gila kan? Semoga mereka bisa ramal hal yang sama buat final nanti, atau sekalian kasih nomor lotre sekalian."
Gareth Southgate, pelatih Inggris, memuji penampilan hebat Watkins dan sikapnya yang bagus. "Ollie bikin momen spesial pas kita butuh, hemat waktu setengah jam, saya seneng banget buat dia," kata Southgate. "Dia latihan keras tiap hari, selalu siap pas dibutuhin, dan seluruh tim juga gitu."
Sekarang tim pelatih Inggris harus rancang strategi lawan Spanyol, yang udah istirahat sehari lebih lama setelah menang lawan Prancis Selasa lalu. Tapi Southgate masih sempet nikmatin prestasi timnya dulu.
"Kita udah alami banyak malam yang luar biasa dalam tujuh delapan tahun terakhir," katanya. "Satu-satunya alasan saya ambil kerjaan ini ya buat bawa kesuksesan buat Inggris. Bisa bawa tim ke final pertama di luar negeri, saya bangget banget. Tapi kita ke final buat menang; kita lawan tim terbaik di turnamen dengan persiapan sehari lebih singkat."
Southgate bilang masih belum tahu Kieran Trippier bakal fit apa nggak buat final Minggu nanti di Berlin. Trippier dapat masalah di selangkangan dan diganti Luke Shaw di babak kedua. Dia juga cerita Kane kena "benturan cukup keras" pas tabrakan sama Denzel Dumfries yang berujung penalti kontroversial buat Inggris, setelah ditinjau VAR. Penalti itu jadi kesempatan Inggris nyamain kedudukan setelah gol pembuka ciamik dari Xavi Simons.
Belanda tentu aja kesel berat sama keputusan wasit Felix Zwayer kasih penalti. "Emang bek harus ngapain?" tanya Ronald Koeman, pelatih Belanda, soal insiden itu. Dumfries kan cuma mau blok tembakan Kane. "Ini bukan penalti. Dumfries cuma mau blok bola. Terus sepatu mereka ketabrak. Keputusan VAR kayak gini bikin sepakbola ancur."
Virgil van Dijk, kapten Belanda, juga nggak setuju. "Wasit langsung kabur ke ruang ganti abis peluit akhir, udah jelas banget itu," katanya. "Saya nggak sempet salaman sama dia. Tapi ya udahlah, pertandingan udah kelar, kita kalah. Ada beberapa momen yang harusnya berpihak ke kita, tapi nggak. Ya sudahlah, mau gimana lagi."
(lam)