LANGIT7.ID-, Jakarta- -Pada hari Rabu, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez meminta negara-negara Barat untuk tidak menggunakan "standar ganda" dalam menyikapi konflik di Gaza. Hal ini dia sampaikan saat bergabung dengan pemimpin NATO lainnya yang mendukung Ukraina.
Di bawah kepemimpinan Sanchez, Spanyol telah membuat pemerintah sayap kanan Israel marah. Ini karena Spanyol mengakui Palestina sebagai negara dan mengkritik cara Israel berperang melawan Hamas.
Baca Juga:
Prancis Sebut Serangan Israel ke Sekolah di Gaza 'Tidak Dapat Diterima'Pasukan Israel Lanjutkan Serangan di Gaza Beberapa Jam Setelah Serangan Mematikan di Kamp Pengungsian"Kalau kita bilang ke rakyat kita bahwa kita mendukung Ukraina karena membela hukum internasional, kita juga harus melakukan hal yang sama untuk Gaza," ujar Sanchez dalam KTT peringatan 75 tahun NATO di Washington.
Pemimpin sosialis ini mengatakan harus ada "sikap politik yang konsisten" di mana "kita tidak pakai standar ganda."
Sanchez menyatakan dunia perlu menekan untuk "menghentikan krisis kemanusiaan yang sangat buruk ini" yang menimpa rakyat Palestina. Dia juga mengajak diadakannya konferensi perdamaian internasional untuk mendorong pembentukan negara Palestina.
"Kita perlu menciptakan kondisi agar gencatan senjata bisa segera terjadi," katanya. "Ada bahaya nyata konflik bisa meluas ke Lebanon."
Sanchez juga menyampaikan dukungannya untuk "demokrasi, kebebasan, dan hak untuk ada bagi negara seperti Ukraina."
Dalam KTT tersebut, para pemimpin NATO mengeluarkan pernyataan bahwa Kyiv berada di jalur yang "tak bisa dibalikkan" untuk bergabung dengan aliansi mereka.
(lam)