LANGIT7.ID-New York; Duel final tenis US Open yang ditunggu tunggu Senen (8/9/2024) dini hari bakal menyedot perhatian tenis dunia. Apalagi salah satu finalis, Taylor Fritz adalah petenis kebanggaan tuan rumah, sehingga bisa dipastikan semua selebritis dan bintang bintang top olahraga akan menyaksikan langsung.
Amerika memang sangat bersemangat ingin menyaksikan Fritz bisa mengalahkan rivalnya di final, Jannik Sinner asal Italia. Karena salah satu harapan besarnya final US Open di sektor wanita, petenis tuan rumah Jessica Pegula juga dikalahkan rivalnya dari Belarus, Aryna Sabalenka. Kini harapan Amerika benar benar tertuju kepada Fritz.
Taylor Fritz setelah mengalakan rekan senegaranya di semifinal, Frances Tiafoe, tinggal satu kemenangan lagi untuk menjadi orang Amerika pertama yang memenangkan gelar Grand Slam sejak Andy Roddick pada tahun 2003. Namun, jika Fritz ingin melanjutkan rentetan kemenangannya, ia harus mengalahkan petenis nomor 1 dunia itu, Jannik Sinner.
Dan meskipun penonton akan memberi Fritz semangat ekstra, namun banyak yang masih meragukan Fritz bisa meladeni permainan Sinner yang lincah, taktis dan full speed.
Saat mencermati final ini, yang menarik perhatian adalah Jannik Sinner yang menang dalam selisih 1,5 set. Petenis Italia itu telah berhadapan dengan penonton yang pro-Amerika di turnamen ini. Ini atmosfirnya sama saat Sinner menghadapi Tommy Paul beberapa ronde yang lalu. Paul benar benar memanfaatkan atmosfer sebagai tuan rumah, sehingga bisa membuka keunggulan double-break atas Sinner di set pembuka. Namun, alih-alih panik, Sinner akhirnya mengunci permainan dan memainkan tenis yang luar biasa. Begitu pun untuk Fritz, keuntungan bermain di kandang sendiri tidak akan cukup membantu. Fritz harus bermain dengan cemerlang.
Ini disebabkan, Sinner memiliki persentase hold yang lebih tinggi daripada Fritz, yang permainannya sangat bergantung pada servis keras. Ia juga merupakan pengembali bola yang jauh lebih baik. Jika menggabungkan semua itu dengan keunggulan Sinner dari forehand dan backhand, serta pergerakannya yang superior, konstruksi poin, dan permainan net, sulit untuk melihat jalan bagi Fritz untuk tetap bersaing di lapangan keras yang menjadi ladangnya Sinner.
Sinner mengalahkan Fritz di Indian Wells tahun lalu, yang terjadi sebelum ia benar-benar bangkit dan menjadi salah satu pemain terbaik di dunia. Sekarang, Sinner memiliki rekor 38-2 di lapangan keras pada tahun 2024, dan satu-satunya hal yang benar-benar dapat menghalanginya adalah kesehatannya. Kisah seorang Amerika yang akhirnya berhasil di turnamen besar—di tanah kelahirannya—memang menarik, tetapi taruhan terbaik (selain yang ini) adalah menjauhkan emosi dari duel final yang bakal sangat dahsyat ini.(*/saf/tennis)
(lam)