Geger Tas Mahal: Seberapa Mahal Tas Buaya Albino Herms Yang Diinginkan Kembali Taipan Properti Truong My Lan?

LANGIT7.ID-Vietnam; Tas buaya albino Hermès, yang diminta dikembalikan oleh taipan properti Truong My Lan setelah disita selama penyelidikan, biasanya dijual dengan harga enam digit.

Pada sidang 27 September, pimpinan pengembang properti Van Thinh Phat, yang diadili karena mengatur skema penerbitan obligasi palsu pada tahun 2018 yang menyebabkan lebih dari 35.800 investor kehilangan VND30 triliun ($1,2 miliar), meminta Pengadilan Rakyat Kota Ho Chi Minh untuk mengembalikan dua tas Hermes albino crocodile miliknya, bersama dengan aset lain yang disita yang diambil selama penyelidikan.

Ia menjelaskan kepada pengadilan bahwa ia telah membeli satu tas di Italia dan menerima tas lainnya sebagai hadiah dari seorang miliarder Malaysia. "Saya ingin tas-tas itu dikembalikan kepada keluarga saya sebagai kenang-kenangan.

Menurut Daily Mail, tas tangan berkualitas tinggi tersebut diproduksi dalam jumlah terbatas dan hanya tersedia untuk sekelompok kecil klien elit Hermès.

Pada tahun 2016, tas Hermès Birkin berhiaskan berlian berbentuk buaya albino terjual seharga US$300.168 kepada seorang kolektor Asia anonim setelah perang penawaran kompetitif di Hong Kong.



Menurut Page Six, tas Birkin Himalaya terjual seharga US$382.295 pada lelang Christie's tahun 2020, dan tas berhiaskan berlian terjual secara pribadi seharga US$450.000 di Sotheby's pada tahun 2022.

Seperti yang tercantum di situs web resmi Christie, rumah lelang tersebut menjual tas Kelly seharga HK$2.750.000 (US$355.000) pada tahun 2021 di Hong Kong. Pada bulan November, angka ini dilampaui ketika Christie melelang tas Kelly lainnya seharga HK$4.000.000.

New York Post melaporkan bahwa pada bulan April tahun ini, penyanyi Amerika Jennifer Lopez terlihat membawa tas Hermès Himalayan Niloticus Birkin, yang bernilai sekitar US$500.000.

Kathleen Guzman, direktur pelaksana di kantor New York Heritage Auctions, menjelaskan kepada CBS News bahwa label harga yang signifikan untuk varian tas tersebut disebabkan oleh kelangkaan bahannya—buaya yang sangat pucat hingga hampir albino.

Ia mencatat bahwa Hermès membudidayakan buaya sendiri di sebuah peternakan, secara selektif membiakkannya karena warnanya yang sangat terang. "Namun, mencari buaya yang kulitnya hampir seperti albino adalah hal yang sangat langka," kata Guzman.

Awal tahun ini, Lan dijatuhi hukuman mati karena menggelapkan uang dari Saigon Commercial Bank (SCB), antara tahun 2012 dan 2022. Ia dan kaki tangannya berutang VND677 triliun kepada bank yang mereka peroleh melalui 1.300 pinjaman yang berbeda.

Ia telah mengajukan banding atas hukuman mati tersebut.(*/saf/vnexpress)