LANGIT7.ID-, Jakarta- - Perusahaan pembuat mobil Nissan mengumumkan akan melakukan pemutusan kerja terhadap ribuan karyawannya lantaran ingin memangkas produksi global, sebagai akibat menurunnya angka penjualan di Tiongkok dan Amerika.
Raksasa pembuat mobil Jepang itu mengatakan akan memangkas 9.000 lapangan kerja di seluruh dunia, sebagai upaya penghematan biaya yang akan menyebabkan produksi global berkurang seperlima.
Hal ini melansir
bbc.com, Senin (11/11/2024). Nissan tidak segera menanggapi permintaan dari BBC News mengenai rincian di mana PHK akan dilakukan.
Perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 6.000 orang di pabriknya di Sunderland, Inggris Timur Laut.
Baca juga:
Mengejutkan! Honda HR-V 2025 Facelift Meluncur di Thailand: Fitur Canggih Berlimpah, Hanya Tersedia HybridPerusahaan juga memangkas perkiraan laba operasional untuk tahun 2024 sebesar 70%. Ini adalah kedua kalinya tahun ini perusahaan tersebut menurunkan prospeknya.
“Langkah-langkah perubahan haluan ini tidak berarti bahwa perusahaan tersebut menyusut,” kata CEO Nissan, Makoto Uchida.
“Nissan akan merestrukturisasi bisnisnya menjadi lebih ramping dan tangguh.”
Perusahaan mengatakan gaji bulanan Uchida dipotong setengahnya dan eksekutif senior lainnya juga akan menerima pemotongan gaji.
Saham Nissan diperdagangkan lebih rendah 6% pada Jumat pagi di Tokyo.
Meningkatnya persaingan di Tiongkok telah menyebabkan jatuhnya harga, yang menyebabkan banyak pembuat mobil asing di sana kesulitan bersaing dengan perusahaan lokal seperti BYD.
Tiongkok telah menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di dunia karena banyak pesaingnya di Barat yang gagal mengimbanginya.
“Nissan, seperti banyak pembuat mobil Jepang, sangat lambat dalam memasarkan kendaraan listrik di Tiongkok dan ini tercermin dalam hasil mereka,” kata Mark Rainford, komentator industri mobil yang berbasis di Tiongkok.
Perusahaan ini juga mengalami kesulitan di Amerika, dimana inflasi dan suku bunga tinggi telah mempengaruhi penjualan kendaraan baru.
Permintaan yang lebih rendah telah menyebabkan produsen mobil menurunkan harga, sehingga mengurangi keuntungan mereka.
Pada November tahun lalu, Nissan dan mitranya mengumumkan rencana senilai £2 miliar ($2,6 miliar) untuk membangun tiga model mobil listrik di pabriknya di Sunderland.
Perusahaan tersebut mengatakan, akan membangun model listrik Qashqai dan Juke di pabrik tersebut bersama dengan Leaf listrik generasi berikutnya, yang sudah diproduksi di sana.
(ori)