Media Vietnam Ejek Kegagalan Indonesia di Piala AFF 2024

LANGIT7.ID-, Jakarta- - Era kepelatihan Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia mencatatkan hasil terburuk setelah gagal melangkah ke semifinal Piala AFF 2024. Skuad Garuda hanya mampu mengumpulkan empat poin dari empat pertandingan, hasil dari satu kemenangan atas Myanmar dan hasil imbang menghadapi Laos.

Kekalahan dari Vietnam dan Filipina di fase grup menjadi penentu kegagalan Indonesia. Hasil minor ini merupakan yang terburuk sejak Shin Tae-yong ditunjuk sebagai pelatih kepala pada 2020, melengkapi kegagalan sebelumnya saat tidak lolos ke Piala Asia 2023.

Baca juga: Reijnders Bersaudara: Ketika Darah Belanda-Maluku Berpisah Bendera

Media Vietnam, Soha, tak menyia-nyiakan momentum untuk melancarkan kritik tajam kepada rival tradisionalnya.

"Kinerja Indonesia di turnamen ini sangat mengecewakan, ditambah lagi dengan catatan kartu merah yang tak ada tandingannya. Mereka menjadi satu-satunya tim yang diganjar kartu merah di fase grup, dan itu terjadi dua kali," ujar Soha, dikutip Kamis (26/12/2024).

Pernyataan Soha tersebut merujuk pada catatan disiplin pemain Indonesia. Timnas menjadi satu-satunya kontestan yang menerima kartu merah di fase grup Piala AFF 2024.

Baca juga: Kisah Haru, Pemain Timnas Indonesia Ini Impikan Duel Lawan Kakak di Piala Dunia

Menariknya, statistik pertandingan justru menunjukkan The Azkals sebagai tim terkasar dengan 54 pelanggaran dan 10 kartu kuning. Indonesia sendiri hanya tercatat melakukan 52 pelanggaran sepanjang fase grup.

Namun data tersebut tak menghapus fakta bahwa Skuad Garuda menerima dua kartu merah. Gelandang muda Marselino Ferdinan diusir wasit setelah mendapat kartu kuning kedua saat melawan Laos di Stadion Manahan, Solo. Muhammad Ferarri bernasib sama ketika menerima kartu merah langsung dalam pertandingan melawan Filipina.

Baca juga: Mengejar Tiket Piala Dunia: Timnas Indonesia Hadapi Misi Mustahil

Baca juga: Yeom Ki-hun Gembleng Striker Timnas Indonesia, Legenda Korea Selatan Ungkap Progresnya!

Kegagalan ini semakin memperpanjang rekor buruk timnas di bawah arahan Shin Tae-yong. Kehadiran pemain naturalisasi dan talenta muda seperti Marselino Ferdinan belum mampu mengangkat prestasi Indonesia di level ASEAN.