LANGIT7.ID-Jakarta; Arab Saudi bersiap mencatatkan sejarah baru dengan pembukaan Pelabuhan Neom yang akan menjadi bagian dari proyek kota masa depan. Peresmian ini akan menjadi langkah penting dalam rencana besar Vision 2030 yang bertujuan mengurangi ketergantungan negara pada pendapatan minyak.
Pelabuhan Neom akan berada di dalam megaproyek kota pintar senilai Rp24.000 triliun yang akan mengubah wajah ekonomi kawasan Timur Tengah. Dengan teknologi canggih dan konsep ramah lingkungan, pelabuhan ini akan menjadi pusat perdagangan internasional yang menghubungkan Asia, Eropa, dan Afrika.
Meski demikian, pembangunan kota masa depan ini tidak sepenuhnya berjalan mulus. Ada beberapa perubahan rencana yang cukup drastis. Salah satunya adalah proyek The Line, gedung pencakar langit horizontal sepanjang 170 kilometer yang terpaksa dipangkas menjadi hanya 2,25 kilometer.
![Neom Resmikan Pelabuhan Raksasa, Proyek Kota Masa Depan Arab Saudi Senilai USD1,2 Triliun]()
Dr Frederic Schneider, pakar ekonomi kawasan Teluk, mengungkapkan bahwa sejak awal banyak pihak yang meragukan ambisi besar proyek ini. "Vision 2030 memang terdengar sangat ambisius dan hampir mustahil," ujarnya. Ia menambahkan bahwa anggaran The Line yang awalnya 500 miliar bisa membengkak empat kali lipat menjadi 2 triliun.
Terlepas dari berbagai tantangan, Pelabuhan Neom menjadi harapan baru bagi Arab Saudi. Dengan teknologi mutakhir dan infrastruktur modern, pelabuhan ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi non-minyak dan menjadikan Arab Saudi sebagai pusat perdagangan global yang menghubungkan berbagai benua.
Pembangunan megaproyek yang membentang di area seluas 26.500 kilometer persegi ini menggabungkan berbagai inovasi terbaru. Meski ada pengurangan skala proyek, Arab Saudi tetap optimis Pelabuhan Neom akan membawa perubahan besar bagi perekonomian negara di masa depan. (express)
(lam)