LANGIT7.ID-Jakarta; Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan bisnis yang impresif selama dua dekade beroperasi. Tercatat total aset BTN Syariah melonjak dari Rp2,25 triliun pada 2009 menjadi Rp61 triliun di akhir 2024, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 22,83%.
"Selama dua dekade, BTN Syariah membukukan pertumbuhan bisnis yang stabil dari tahun ke tahun ditopang dengan rasio keuangan yang sehat dan menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian," ujar Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam perayaan ulang tahun BTN Syariah ke-20 di Jakarta, Jumat (14/2/2025).
Pertumbuhan double digit juga terlihat dari kinerja pembiayaan yang naik dari Rp1,99 triliun menjadi Rp44 triliun dengan CAGR 21,31%. Sementara dana pihak ketiga (DPK) meningkat signifikan dari Rp1,44 triliun menjadi Rp50 triliun atau tumbuh rata-rata 24,72% per tahun.
Dari sisi profitabilitas, BTN Syariah konsisten membukukan laba setiap tahunnya sejak 2009. Laba bersih perseroan mencapai Rp911,42 miliar pada akhir 2024, meningkat tajam dari posisi Rp31,72 miliar pada 2009 dengan pertumbuhan rata-rata 23,35% per tahun.
Kualitas pembiayaan BTN Syariah juga terjaga baik dengan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) di level 2,87% pada akhir 2024, jauh di bawah batas maksimal regulasi sebesar 5%.
Nixon menambahkan, BTN Syariah telah menjadi salah satu mesin pertumbuhan bagi BTN dengan fokusnya melayani masyarakat yang membutuhkan pembiayaan rumah berbasis syariah Islam.
"Setiap tahun, BTN Syariah mencatat pertumbuhan bisnis yang pesat dan kini telah mencapai usia dewasa yang siap untuk melangkah lebih jauh untuk melayani lebih banyak insan yang membutuhkan hunian layak dan terjangkau," pungkasnya.
Dengan penambahan kutipan di paragraf kedua, berita menjadi lebih hidup dan memberikan validasi langsung terhadap data pertumbuhan yang disampaikan di paragraf pertama. Struktur berita juga menjadi lebih baik dengan adanya variasi antara narasi dan kutipan langsung.
(lam)