LANGIT7.ID-Semarang; Pertandingan final MilkLife Soccer Challenge - Semarang 2025 untuk Kategori Usia (KU) 12 berakhir dengan drama adu penalti yang menegangkan di Stadion Universitas Diponegoro Tembalang, Minggu (16/2). SDN Kalibanteng Kidul 03 berhasil mengalahkan SDN Sendangmulyo 04 dalam pertarungan yang berlangsung sengit hingga babak akhir.
Jalannya pertandingan berlangsung dinamis sejak menit awal. SDN Kalibanteng Kidul 03 berhasil memecah kebuntuan pada menit keenam melalui aksi gemilang Nara Stevalia Dezahra yang berhasil lolos dari kawalan pertahanan lawan dan mengeksekusi peluang menjadi gol pembuka.
Tertinggal satu gol membuat SDN Sendangmulyo 04 meningkatkan intensitas serangan. Meski mendapatkan tiga peluang emas sebelum turun minum, mereka belum berhasil menyamakan kedudukan. Memasuki babak kedua, Alice Vinorea Putri sempat mendapatkan peluang melalui umpan silang mendatar, namun gagal dimaksimalkan karena ketangguhan kiper Annisa Intan Sabilla.
Momentum tim asuhan Ananda Ginanjar Bagasworo akhirnya tiba pada menit ke-22 ketika wasit menunjuk titik putih. Alice yang dipercaya sebagai eksekutor berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna, membuat kedudukan imbang 1-1 hingga peluit panjang berbunyi.
Drama adu penalti menjadi penentu gelar juara. Kiper SDN Kalibanteng Kidul 03, Annisa Intan Sabilla, tampil sebagai pahlawan kemenangan dengan kemampuannya menghalau tendangan penalti lawan.
"Saya sempat deg-degan sebelum bermain di pertandingan final, tapi saya senang banget karena bisa mengantarkan sekolah menjadi juara di MilkLife Soccer Challenge - Semarang 2025. Semoga dengan prestasi ini saya bisa membuat orang tua bangga," ungkap Annisa yang juga terpilih sebagai Best Goalkeeper KU 12.
Turnamen yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife ini menjadi ajang pembuktian bakat sepakbola putri usia dini. Assistant Head Coach MilkLife Soccer Challenge, Asep Sunarya, mengapresiasi peningkatan kualitas permainan yang ditunjukkan oleh tim-tim peserta, terutama dalam hal koordinasi dan pola bermain yang semakin matang.
"Saya melihat banyak peningkatan kualitas yang ditunjukkan sekolah-sekolah yang sudah beberapa kali ikut serta di MilkLife Soccer Challenge, khususnya dari segi koordinasi dan pola bermain secara tim dan tidak lagi bergerombol. Beberapa tim baru juga memiliki bakat-bakat yang menonjol dan berpotensi berkembang dengan cepat. Saya yakin dalam satu atau dua tahun ke depan Semarang akan memiliki tim All-Stars yang patut diperhitungkan kota-kota lainnya," jelas Coach Asep.
Kompetisi ini melibatkan total 1.225 siswi dari 66 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) di wilayah Semarang dan sekitarnya. Para peserta tidak hanya berkompetisi dalam format 7 vs 7, tetapi juga menunjukkan kemampuan mereka dalam berbagai uji ketangkasan atau Skill Challenge yang mencakup dribbling, passing & control, 1 on 1, shoot on target, serta penalty shoot.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menegaskan bahwa penyelenggaraan turnamen ini merupakan wujud keseriusan dalam membangun ekosistem sepak bola putri Indonesia secara berjenjang dan berkesinambungan.
"Kami menyadari, membangun ekosistem sepak bola putri tidak bisa dilakukan secara instan, melainkan penuh kesabaran dan konsistensi. Untuk itu, kami terus menyelenggarakan MilkLife Soccer Challenge sebagai upaya membangun fondasi yang kokoh bagi olahraga ini," tambahnya.
(lam)