LANGIT7.ID-, Madiun- - Sejumlah dosen lintas prodi Universitas Muhammadiyah Madiun (Ummad) yang akan berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT) melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bekerjasama dengan mantan nara pidana Lapas Kelas II Madiun.
Mereka berasal dari Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial (Kessos) serta Prodi Ilmu Lingkungan.Mereka adalah Qoni’ah, S.Sos., M.Si, Nuriel Endi Rahman, S.Sos., M.A, Muhammad Rifaat Adiakarti Farid, S.Sos., M.A dari Prodi Kessos Ummad. Serta dosen Prodi Lingkungan Ummad, Lies Wuryanita Adriyani, MSc.
Para dosen ini menggandeng mantan nara pidana Lapas Kelas II Madiun dalam kegiatan berupa pelatihan kewirausahaan pembuatan produk sabun.
Ada 10 eks napi terdiri 6 laki-laki, 3 perempuan dan 1 anak-yang ikut serta dalam pelatihan di Griya Abihpraya BAPAS Madiun, Rabu (19/2/2025).
Baca juga:
Mengisi Baitul Arqam Dasar, Rektor UMMAD: Ciri Mahasiswa Muhammadiyah adalah Punya Akidah LurusKetua PKM, Qoni’ah menerangkan pelatihan dengan mengajak serta mantan napi Lapas kelas II Madiun ini merupakan PKM internal Ummad.
PKM ini juga merupakan tindak lanjut kerjasama Ummad dengan BAPAS Madiun yang telah melakukan MOU sejak 2 tahun lalu.
“Tahun lalu kami melakukan pendampingan di BAPAS. Karena memang Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial itu lebih bergerak pada pendampingan. Nah, biar kerjasamanya terus berjalan, maka tidak hanya pendampingan saja tapi juga pelatihan. Sehingga kami menggandeng Prodi Lingkungan Ummad,” terang Qoni’ah.
Diharapkan dengan pelatihan wira usaha ini bisa memberi manfaat tidak hanya bagi para eks napi yang menjadi peserta tapi juga untuk keluarga
“Mereka bisa memiliki ketrampilan usaha yang bisa digunakan untuk diri sendiri, juga untuk keluarga. Harapannya, pelatihan ini memberi kebermanfaatan untuk rekan-rekan ini,” kata Qoni’ah.
Mengenai alasan pelatihan membuat sabun, Qoni’ah menyampaikan PKM ini mengajak Prodi Ilmu Lingkungan untuk ikut serta di dalamnya.
“Karena kita memang menggandeng Prodi Lingkungan Ummaduntuk mengembangkan skill para eks napi,” kata Qoni’ah
(ori)