LANGIT7.ID-, Jakarta - - Menjelang
Hari Raya Idul Fitri, umat Islam di Indonesia mulai disibukkan dengan persiapan
mudik atau tradisi
pulang kampung.
Ada yang mudik dengan kendaraan umum, seperti kereta api, pesawat, hingga kapal laut. Selain itu ada juga yang memilih menggunakan mobil pribadi untuk pulang kampung.
Sebelum mudik Lebaran, ada baiknya Anda memperhatikan sejumlah tips dari Wakil Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bidang Mobilitas
Rifat Sungkar, agar mudik lebih aman, nyaman, dan bebas kendala.
Baca juga: Hindari Menyantap Makanan Ini, Bikin Ngantuk saat Berkendara MudikMenurut Rifat Sungkar, persiapan pertama yang harus diperhatikan adalah
mindset atau
pola pikir pengendara.
"Yang membuat kita aman ketika kita membuat
time schedule yang tidak ketat. Misalnya dari sini ke Puncak, tiga jam, enggak. Kita harus punya
mindset dari sini ke Puncak itu 8 jam. Selama itu ada di
mindset, pressure-nya nggak gede," kata Rifat dalam perbincangannya di Antara TV, dilihat Rabu (19/3/2025).
Berbeda halnya bila pengemudi tidak menolerir kondisi jalan yang padat kendaraan saat mudik, maka tingkat risiko berkendara akan semakin tinggi.
"Ketika dari sini ke puncak 3 jam, pas 2,5 jam baru sampai Cibubur. Resah, pingin buru-buru. Ketika itu sudah terjadi di
mindset kita, mulai tingkat risiko itu meningkat. Mulai tekanan waktu itu ada, mulai pingin
grasak grusuk," jelas Rifat.
Karena itu, tambah suami dari artis Sissy Prescillia ini, pemudik harus memiliki toleransi waktu mudik yang akan memakan waktu lebih lama dibanding biasanya.
"Kita harus punya pola pikir, berkendara saat mudik itu lebih lama dari biasanya," lanjutnya.
Baca juga: Lima Tips Mudik Aman dan Nyaman, Jangan Lupa BerdoaKemudian, Rifat membagikan tips kedua yaitu memperhatikan kondisi fisik pengendara. Ia memiliki teori 2 jam 20, yaitu dua jam berkendara, 20 menit beristirahat.
Rifat menjelaskan, pentingnya menerapkan rumus tersebut adalah untuk mempertahankan fokus berkendara. Fokus sendiri didukung oleh tingkat hidrasi tubuh.
"Jadi kalau kita mau berkendara, kita harus setting jamnya yang tepat juga. Misalnya di malam hari atau setelah sahur, saat water levelnya masih bagus. Selama water levelnya bagus maka fokus itu bagus," jelas Rifat.
Selain manajemen waktu dan kondisi fisik saat berkendara, Rifat membagikan metode "P.O.W.E.R.S" untuk panduan mempersiapkan kendaraan sebelum perjalanan jauh. Berikut pengertian setiap hurufnya:
P - Paper (Dokumen Kendaraan): Pastikan surat-surat kendaraan lengkap dan masih berlaku.
O - Oil (Oli): Gantilah oli secara rutin pada kelipatan 5.000 km, 10.000 km, dan seterusnya, termasuk minyak rem dan oli mesin.
W - Water (Air): Cek air radiator dan air wiper, pastikan keduanya cukup untuk mendukung perjalanan.
E - Electrical (Kelistrikan): Pastikan semua komponen kelistrikan kendaraan dalam keadaan baik, seperti lampu, baterai, dan sistem kelistrikan lainnya.
R - Rubber (Karet): Periksa kondisi karet-karet pada wiper, pintu, kaca, dan ban mobil untuk menghindari kebocoran atau kerusakan.
S - Safety (Keamanan): Jangan lupa untuk memeriksa alat-alat keselamatan seperti dongkrak, segitiga pengaman, dan peralatan lainnya yang dapat membantu dalam keadaan darurat.
Baca juga: Bacaan Doa Safar saat Mudik Lebaran Agar Perjalanan LancarDengan persiapan matang, yaitu manajemen waktu, fisik pengendara, hingga kondisi kendaraan, perjalanan mudik dapat dilakukan dengan lebih aman dan nyaman.
"Jangan lupa untuk selalu memeriksa kondisi kendaraan, tubuh, dan perencanaan perjalanan sebelum memulai perjalanan jauh," tutupnya.
(est)