LANGIT7.ID-Filipina; Petenis jebolan Academi Nadal yang kini sedang jadi buah bibir dunia tenis, Alexandra Eala, sedang mempunyai masalah dalam pengurusan visa dari negaranya, Filipina.
Pdahal ia sangat bangga dengan akar Filipinanya, sebuah kebanggaan yang ditunjukkannya bulan lalu di Miami Open. Di turnamen tersebut, ia menjadi pemain pertama asal Filipina yang mencapai semifinal ajang WTA 1000 sekaligus masuk dalam jajaran 100 pemain terbaik dunia.
Berhasil memangkas peringkatnya separuh berkat penampilan gemilang di Miami—di mana ia mengalahkan juara Australian Open Madison Keys dan pemain peringkat dua dunia Iga Swiatek dalam perjalanan ke semifinal—Eala kini akan menikmati manfaat sebagai pemain Top 100, termasuk tiket langsung ke turnamen besar.
Namun, ada satu tantangan yang ia hadapi sebagai warga negara kepulauan dengan populasi hampir 115 juta ini: mengurus visa dengan paspor Filipina.
"Yang menantang adalah bisa bepergian dengan fleksibilitas," kata Eala pekan lalu saat berbicara dengan media Filipina setelah penampilannya di Miami. "Sebagai pemain tenis, jadwal harus sangat fleksibel. Banyak keputusan dibuat mendadak, dan itu tidak memberi cukup waktu untuk mengurus semuanya—setiap kali—agar visa selalu siap."
Pada 2025, paspor Filipina menempati peringkat ke-74 dalam Henley Passport Index yang sejak 2005 menilai kebebasan perjalanan global. Eala dan warga Filipina lainnya hanya bisa masuk tanpa visa atau mendapatkan visa on arrival di 65 negara dan wilayah. Meski ia berlatih di akademi tenis Rafael Nadal di Mallorca, Spanyol, pemain berusia 19 tahun ini tetap memerlukan visa sebelum bepergian ke lokasi empat turnamen Grand Slam (Australia, Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat), serta hub tenis Asia seperti China.
Namun, meski menghadapi tantangan dalam perjalanan, Eala mengaku tidak akan menukar kebanggaan sebagai orang Filipina dengan apa pun, termasuk dukungan dari komunitas diaspora Filipina yang mengikutinya ke berbagai penjuru dunia.
Pada 2013, Commission on Filipinos Overseas (CFO) memperkirakan lebih dari 10 juta orang keturunan Filipina tinggal atau bekerja di luar negeri. Pada 2023, lebih dari 4,6 juta di antaranya berada di Amerika Serikat—tempat dua pencapaian terbesar Eala sejauh ini. (Pada 2022, ia memenangkan gelar tunggal junior US Open.)
"Menurut saya, komunitas seperti itu tidak bisa ditemukan di tempat lain," ujarnya.
Pemain kidal ini akan membawa peringkat barunya di Top 100 (peringkat 72) ke turnamen WTA 125 di Oeiras, Portugal pekan ini, di mana ia menjadi unggulan utama.(*/saf/tennis)
(lam)