LANGIT7.ID-Jakarta; Pasar otomotif nasional kembali bergairah pada Mei 2025. Namun, di balik lonjakan penjualan, kejutan datang dari brand asal Tiongkok, BYD, yang turun posisinya setelah sempat menembus lima besar pada April lalu.
Data terbaru menunjukkan, BYD mencatat wholesales 2.799 unit dan retail 2.639 unit sehingga harus puas berada di urutan keenam. Padahal sebulan sebelumnya, pabrikan ini masih bertengger di peringkat kelima dengan wholesales 3.496 unit dan retail 3.531 unit.
Dominasi merek Jepang terlihat makin kukuh. Toyota menegaskan statusnya sebagai pemimpin pasar dengan pengiriman pabrik ke diler (wholesales) 20.995 unit dan penjualan diler ke konsumen (retail) 20.161 unit sepanjang Mei. Daihatsu menyusul lewat 11.166 unit wholesales dan 9.997 unit retail, diikuti Mitsubishi yang mengirim 4.756 unit ke diler dan melepas 5.372 unit ke tangan konsumen. Honda dan Suzuki melengkapi lima besar, masing-masing membukukan 3.166 dan 3.921 unit wholesales, serta 4.740 dan 4.523 unit retail.
Kenaikan penjualan bulanan menjadi latar panggung pergeseran posisi BYD. Wholesales seluruh industri pada Mei tercatat 60.613 unit, melonjak 18,4 persen dibanding April yang hanya 51.205 unit. Dari sisi retail, pasar bertumbuh 7,6 persen menjadi 61.339 unit dibanding April yang berada di angka 57.030 unit. Tren hijau ini memperlihatkan pasokan pabrikan mulai lancar dan respons konsumen kembali menguat setelah libur Lebaran.
Meski demikian, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pasar masih lesu. Wholesales Mei 2025 merosot 15,1 persen dibanding Mei 2024 yang mencapai 71.263 unit. Selama lima bulan pertama tahun ini, total pengiriman pabrik ke diler turun 5,5 persen menjadi 316.981 unit, sedangkan penjualan ritel terkoreksi 9,2 persen menjadi 328.852 unit.
Fakta-fakta tersebut menegaskan peta persaingan yang semakin ketat. Merek Jepang kian agresif, sementara pemain baru seperti BYD harus mencari strategi baru agar tidak makin tergeser. Dengan minat konsumen terhadap mobil listrik terus tumbuh, langkah BYD untuk bangkit lagi bakal menjadi sorotan menarik pada paruh kedua 2025.
(lam)