Meriyati Hoegeng, Istri Mantan Kapolri Jenderal Hoegeng, Rayakan Ulang Tahun ke-100 Berkisah Keteladanan Suami

LANGIT7.ID-Jakarta; Masih ingat Jenderal Pol Hoegeng Imam Santoso? Jenderal polisi yang dikenal sangat bersih dan tidak pernah mau di suap, dan senang naik sepeda ontel?

Pak Hoegeng--biasa dipanggil-- memiliki istri yang kini masih hidup sehat. Istri Pak Hoegeng yang bernama Ibu Meriyati Hoegeng sedang merayakan ulang tahun ke-100 dengan penuh kebahagiaan dan kesehatan yang prima. Perayaan istimewa ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, termasuk mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPR RI Puan Maharani, yang menyempatkan diri berkunjung untuk memberikan ucapan selamat.

Meski telah memasuki usia seabad, Ibu Meriyati masih terlihat bugar dan bersemangat. Dalam kunjungannya, Megawati dan Puan Maharani terkesan dengan kesempurnaan pandangan matanya dan ingatannya yang masih tajam, terutama saat bercerita tentang perjalanan hidupnya mendampingi sang suami, Jenderal Hoegeng, yang dikenal sebagai salah satu Kapolri paling jujur dalam sejarah Indonesia.

"Ibu Meriyati adalah sosok yang luar biasa. Di usianya yang ke-100, beliau masih sangat aktif dan ingatannya sangat jelas. Beliau bercerita banyak tentang perjuangan Pak Hoegeng membangun kepolisian yang bersih dan profesional," ungkap Megawati dalam sambutannya.




Saksi Sejarah Perjuangan Hoegeng

Ibu Meriyati merupakan saksi hidup perjalanan karier Hoegeng, yang menjabat sebagai Kapolri pada masa transisi Orde Lama ke Orde Baru dari 1967-1971. Dalam kesaksiannya, ia menceritakan bagaimana Hoegeng dikenal sebagai polisi yang anti-korupsi dan berani menentang penyalahgunaan kekuasaan.

"Dulu, suami saya sering bilang, ‘Kalau kita jadi pemimpin, jangan pernah memanfaatkan jabatan untuk kepentingan sendiri.’ Dia sangat disiplin dan tidak mau menerima pemberian yang tidak semestinya," kenang Ibu Meriyati.

Ia juga mengisahkan betapa Hoegeng kerap mendapat tekanan politik karena kejujurannya, termasuk saat menolak intervensi dalam penanganan kasus-kasus hukum. "Dia sering dapat ancaman, tapi tidak pernah takut. Prinsipnya, polisi harus melayani rakyat, bukan penguasa," tambahnya.


Dukungan dari Tokoh Nasional
Puan Maharani, dalam kunjungannya, menyampaikan apresiasi atas keteladanan keluarga Hoegeng. "Keluarga besar Hoegeng adalah contoh integritas yang patut kita teladani. Di usia 100 tahun, Ibu Meriyati masih menginspirasi kita semua," ujarnya.

Sejumlah mantan pejabat kepolisian dan tokoh masyarakat juga hadir dalam acara sederhana tersebut, menyampaikan penghormatan kepada sosok yang telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia.

Jenderal Hoegeng wafat pada 1983, tetapi namanya tetap dikenang sebagai simbol integritas di tubuh Polri. Ibu Meriyati, dengan usianya yang mencapai satu abad, menjadi bukti hidup dari nilai-nilai ketulusan dan kesetiaan yang dijunjung tinggi keluarga mereka.

Di akhir perayaan, Ibu Meriyati berpesan: "Jadilah orang yang jujur dan berani, seperti Hoegeng. Indonesia butuh lebih banyak orang seperti itu."

Selamat ulang tahun, Ibu Meriyati Hoegeng. Semoga tetap sehat dan panjang umur!.(*/saf)