LANGIT7-surabaya,- - PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) menyambut kunjungan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, dalam Panen Raya Kopi Ijen di Java Coffee Estate, Kecamatan Sempol, Bondowoso, Jawa Timur, sebagai momentum strategis dalam membangkitkan kembali kejayaan kopi nasional.
Kegiatan ini menjadi bagian dari pelaksanaan program Asta Cita pemerintah dan menegaskan bahwa kopi merupakan Tanaman Perkebunan Unggulan Indonesia (TPUN) yang perlu dikelola secara serius dari hulu hingga hilir.
Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, menyampaikan, PTPN I siap melakukan ekspansi terintegrasi dalam produksi, pengolahan, dan perluasan pasar kopi.
“Kunjungan ini memberikan makna bahwa kopi merupakan tanaman unggulan Indonesia yang sempat ‘terlupakan’. Oleh karena itu, PTPN justru melihat potensi besar dari momentum ini. Ke depannya, peluang pengembangan kopi sangat terbuka. Kami akan melakukan ekspansi, baik di sisi penanaman, pengolahan, hingga hilirisasinya. Kunjungan ini juga menjadi penyemangat bagi kami bahwa kopi adalah tanaman unggulan bangsa yang harus kita bangkitkan kembali,” tegas Teddy.
Baca juga:
BSI Targetkan Transaksi Emas Rp15 Miliar di BSI International Expo 2025Sebagai bagian dari BUMN Holding Perkebunan, PTPN I berkomitmen mendorong peningkatan kapasitas produksi dan hilirisasi melalui perluasan lahan tanam, serta pemberdayaan petani kopi.
Pendekatan yang diterapkan mencakup pelatihan budidaya intensif, pendampingan teknis di lapangan, serta penguatan kelembagaan koperasi untuk memastikan kesejahteraan petani dan stabilitas pasokan berkualitas.
Java Coffee Estate yang dikunjungi Wapres merupakan bagian dari wilayah kerja PTPN I Regional 5 dan telah dikenal secara internasional melalui branding Java Coffee, salah satu kopi arabika premium yang menjadi kebanggaan ekspor Indonesia. Kawasan Ijen sendiri mencakup ±15.600 hektare kebun kopi yang tersebar di lahan milik PTPN dan Perhutani, dikelola oleh ribuan petani rakyat.
Dalam kegiatan panen raya, Wapres turut memetik biji kopi merah bersama para petani dengan mengenakan keranjang tradisional. Beliau menyampaikan dukungan penuh terhadap penguatan peran petani dan hilirisasi produk kopi sebagai kunci peningkatan nilai tambah dan daya saing global.
Wapres juga menyoroti pentingnya branding dan positioning kopi Indonesia di pasar dunia. “Permintaan dunia terhadap kopi terus meningkat. Nilai kopi akan berkali lipat jika dilakukan hilirisasi dan branding. Kualitas saja tidak cukup. Nama besar Indonesia harus melekat pada produk turunan kopi dan cita rasa specialty kita,” ujarnya.
Dalam momen dialog interaktif bersama petani dan jajaran kementerian serta manajemen PTPN, Wapres sempat mencicipi kopi hitam Ijen yang disajikan tanpa gula. Menariknya, ia mengaku memiliki riwayat asam lambung (GERD), namun tetap nekat mencicipi karena penasaran dengan rasa khas Java Coffee.
“Ini bisa jadi salah satu cara bagi yang punya asam lambung ya. Sebaiknya minum kopi Ijen tanpa gula,” ujar Wapres.
Pada kesempatan yang sama, Wapres juga menyalurkan secara simbolis 500 paket sembako kepada para lansia serta menyerahkan bantuan 50 ekor domba kepada mitra peternak sekitar, sebagai bentuk nyata kepedulian pemerintah melalui PTPN Group terhadap kesejahteraan masyarakat desa.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, termasuk rencana pembentukan Koperasi Merah Putih untuk mendukung pembiayaan dan pemasaran petani, PTPN I meyakini bahwa sinergi antara negara, BUMN, dan petani rakyat akan mempercepat transformasi sektor kopi nasional menuju kemandirian dan kejayaan baru.
(ori)