LANGIT7.ID-London; Petenis peringkat 5 dunia asal Amerika, Taylor Fritz akhirnya bisa lega. Penampilannya hari kedua di babak pertama wimbledon menghadapi petenis yang punya servic tercepat asal Perancis, Giovanni Mpetshi Perricard berhasil dijalahkan. Meski perjuangan mengalahkannya tidak mudah. Penuh ketegangan. Tapi akhirnya Firtz memenangkan dengan skor 6-7 (6), 6-7 (8), 6-4, 7-6 (6), 6-4 pada Selasa sore dan di babak kedua akan menghadapi pemain Kanada, Gabriel Diallo.
Fritz, saat duel di hari pertama tidak tuntas karena dihentikan panitia akibat sudah larut malam, posisinya imbang 2-2. Pertandingan dilanjutkan di hari kedua, Selasa (1/7/2025) untuk mempertandingkan satu set lagi. Ternyata duel di set kelima yang penentuan ini, Fritz berbalik menguasai pertandingan melawan Giovanni Mpetshi Perricard dengan hingga skor berakhir 6-7 (6), 6-7 (8), 6-4, 7-6 (6), 6-4.
Perricard kalah di set penentuan lebih karena kurang tenang dan terburu buru saat service. Selain itu, Fritz yang tampil tenang punya record memiliki kesuksesan dalam mengukir prestasi di lapangan rumput sebanyak lima kali, tetapi bukan di wimbledon, hanta level ATP Tour.
Sementara itu, unggulan utama Jannik Sinner melaju dengan mulus ke babak kedua Wimbledon pada Selasa, mengalahkan sesama pemain Italia Luca Nardi dalam tiga set langsung.
Tak terganggu oleh panas yang menyengat, Sinner hampir tidak berkeringat dalam kemenangan 6-4, 6-3, 6-0 yang hanya berlangsung satu jam 48 menit di Court One.
"Aku sangat senang bisa kembali ke tempat yang sangat spesial bagiku ini," kata Sinner.
"Bermain melawan sesama pemain Italia sangat tidak menyenangkan, tetapi seseorang harus melewatinya dan untungnya kali itu aku yang menang."
![Mpetshi Perricard Pemilik Service Tercepat di Wimbledon Akhirnya Ditumbangkan Fritz, Sinner Juga Ikut Lolos]()
Minggu lalu, Sinner menegaskan bahwa keputusannya yang mengejutkan untuk berpisah dengan dua staf pelatihnya di ambang Wimbledon tidak akan memengaruhi usahanya memenangkan turnamen ini untuk pertama kalinya.
Dia memilih untuk berpisah dengan Marco Panichi dan Ulises Badio, pelatih kebugarannya dan fisioterapis, saat mencari arah baru setelah kekalahan menyakitkan di final Prancis Terbuka dari Carlos Alcaraz.
Keduanya telah bekerja dengan Sinner sejak September 2024, membantunya mempertahankan gelar Australia Terbuka pada Januari dan mencapai final Roland Garros pada Juni.
Ditanya apakah keputusan ini bisa membahayakan tantangannya di Wimbledon selama dua minggu ke depan, Sinner yakin ini akan menguntungkan, dengan pelatih Simone Vagnozzi dan Darren Cahill masih dalam timnya.
Berdasarkan penampilan dominannya melawan Nardi, pemain peringkat satu dunia yang kembali dari larangan doping tiga bulan pada Mei ini, tampaknya akan baik-baik saja terlepas dari perubahan pelatih.
"Kami banyak bekerja setelah turnamen lapangan rumput Halle pada servis dan di momen-momen penting aku merasa servisku sangat baik," ujar Sinner.
"Pertandingan pertama tidak pernah mudah, jadi aku sangat puas dengan penampilanku. Ini turnamen baru, tantangan baru."
"Jika kamu tidak menikmati bermain di lapangan ini, aku tidak tahu di mana lagi kamu akan menikmati. Aku akan terus berusaha."
Sinner telah memenangkan tiga dari enam Grand Slam terakhir, tetapi pemain berusia 23 tahun itu gagal mempertahankan keunggulan dua set dan menyia-nyiakan tiga match point saat Alcaraz melakukan comeback epik untuk memenangkan final Prancis Terbuka.
Sinner belum pernah mencapai final Wimbledon dalam empat kali keikutsertaannya, dengan penampilan terbaiknya di semifinal pada 2023.
Persiapan Sinner di Wimbledon juga terganggu oleh kekalahan mengejutkan di babak 16 besar melawan Alexander Bublik di Halle.
Dalam pertemuan pertamanya melawan Nardi yang berada di peringkat 95 dunia, Sinner tidak kesulitan mengalahkan pemain berusia 21 tahun itu dalam pertandingan Grand Slam pertamanya sejak kekalahan pahit di Roland Garros.(*/saf/tennismajors/sportstars)
(lam)