LANGIT7.ID-Jakarta; Nama Shin Tae-yong kembali bergema di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, usai laga terakhir Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Meski skuad asuhan mantan pelatih Patrick Kluivert kalah 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak, sorakan suporter justru mengingatkan publik pada sosok pelatih asal Korea Selatan yang pernah membawa Garuda bangkit.
Hasil dua kekalahan itu membuat Indonesia finis di posisi terakhir Grup B ronde keempat. Arab Saudi meraih tiket otomatis ke Piala Dunia, sementara Irak melaju ke babak play-off menghadapi Uni Emirat Arab. Namun di tengah hasil pahit itu, ribuan fans Indonesia di stadion justru kompak meneriakkan nama Shin Tae-yong — simbol kerinduan terhadap masa kejayaan timnas di bawah asuhannya.
Shin Tae-yong memang meninggalkan jejak kuat di sepak bola Indonesia. Sejak datang pada akhir 2019, ia berhasil mengangkat peringkat FIFA Garuda dari posisi 173 ke 125 dunia. Selama lima tahun masa kerjanya, publik menilai Shin bukan sekadar pelatih, tetapi sosok yang mengubah mental dan karakter bermain Timnas Indonesia.
Menanggapi sorakan tersebut, Shin Tae-yong mengaku tersentuh namun tidak terkejut.
“Sebenarnya, setelah setiap pertandingan, fans Indonesia selalu meneriakkan nama saya. Jadi itu bukan hal yang asing. Tapi kan saya bukan pelatih mereka lagi,” terang Shin Tae-yong di kanal Youtube Goal Post edisi Selasa (21/10/2025).
Pelatih 55 tahun itu juga mengingat masa-masa sulit saat awal menangani Timnas yang sempat terhambat pandemi COVID-19. Setelah situasi membaik, ia langsung membawa Indonesia tampil di Piala Asia 2023 dan sukses melangkah ke babak gugur — pencapaian yang belum pernah diraih sebelumnya.
Tak hanya di level senior, Shin juga mengantarkan Garuda Muda tampil di Piala Asia U-23 2024 dan menembus semifinal setelah menyingkirkan Australia, Yordania, hingga Korea Selatan di perempat final.
“Baik di laga melawan Australia maupun Irak, mendengar mereka masih memanggil saya. Rasanya dada saya sangat terharu. Ternyata fans Indonesia belum melupakan saya,” lanjut Shin Tae-yong.
Perjalanan panjangnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi salah satu warisan terbesar. Ia memimpin Indonesia sejak babak pertama hingga menembus ronde ketiga dengan catatan satu kemenangan, dua kali imbang, dan tiga kekalahan, sebelum akhirnya digantikan Patrick Kluivert pada Januari 2025.
Shin Tae-yong menyebut bahwa dirinya merasakan emosi campur aduk saat mendengar para pendukung masih meneriakkan namanya. Ia menilai, sorakan itu muncul dari rasa rindu, kekecewaan, dan juga bentuk terima kasih atas dedikasinya selama lima tahun melatih. Pelatih asal Korea Selatan itu juga mengaku kerap membaca pesan dukungan dari fans Indonesia di akun Instagram pribadinya.
(lam)