LANGIT7.ID–Jakarta; Setelah menuai perdebatan karena menyebut ekspansi ritel modern sebagai “pembunuh UMKM desa”, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar akhirnya meluruskan maksud pernyataannya. Ia menegaskan bahwa kritiknya terhadap Indomaret dan Alfamart bukan ditujukan untuk menyerang, melainkan agar kedua jaringan tersebut bisa berkolaborasi dengan pelaku usaha kecil di tingkat lokal.
Dalam keterangan pers di Kantor Kemenko PM, Jakarta, Cak Imin menjelaskan bahwa pernyataannya bertujuan mendorong semua pihak untuk melakukan evaluasi dua arah — baik dari sisi pemerintah maupun pelaku UMKM — dalam menghadapi dominasi jaringan ritel besar.
"Pernyataan saya soal Indomaret dan Alfamart itu dalam konteks evaluasi dua sisi. Evaluasi yang pertama kepada jajaran pemerintahan dan UMKM agar menghadapi raksasa besar Indomaret dan Alfamart kita berbenah,” kata Cak Imin dalam keterangannya, dikutip Senin (3/11/2025).
Menurutnya, arah kebijakan pemerintah kini bukan lagi soal siapa yang kalah atau menang di pasar, melainkan bagaimana agar UMKM dan ritel besar dapat tumbuh berdampingan. “Kita melihat ini sebuah tantangan dan ingin mengajak Alfamart, Indomaret bisa masing-masing berkolaborasi dengan UMKM di lokal masing-masing. Kalau bisa begitu, itu baru ide mentah. Masing-masing, nah kolaborasi itu yang saya harapkan,” ujarnya.
Cak Imin mencontohkan bentuk kolaborasi yang diharapkan pemerintah, yakni agar produk-produk lokal hasil karya UMKM diberi ruang lebih besar di rak-rak ritel modern. Ia menilai langkah ini bukan hal baru, tetapi perlu diperluas secara signifikan agar manfaatnya terasa bagi pelaku usaha di daerah.
“Misalnya di kota A retail modern maju, di kota A ada produk UMKM yang bisa diberi ruang. Sebetulnya sudah ada, tapi terlalu kecil dan umum. Nah kalau bisa di setiap daerah masing-masing bekerja sama di daerah setempat,” urainya.
Melalui pendekatan ini, Cak Imin ingin membangun kemitraan antara toko modern dan usaha mikro agar tidak saling menyingkirkan, melainkan saling menopang. Pemerintah pun diharapkan dapat merumuskan regulasi yang memberi keseimbangan, agar Indomaret dan Alfamart tidak lagi dianggap pesaing, tetapi mitra strategis bagi UMKM di seluruh Indonesia.
(lam)