LANGIT7.ID-Jakarta; Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menghadiri pemutaran perdana Film "Pangku," Rabu (5/11). Berlokasi di XXI Plaza Indonesia, pemutaran film yang merupakan karya perdana aktor kenamaan, Reza Rahadian, disambut meriah oleh masyarakat pecinta film yang telah memenuhi bioskop tersebut.
Tidak hanya ditunggu-tunggu oleh Masyarakat Indonesia. Film Pangku turut mendapatkan sambutan yang luar biasa dengan memperoleh pengakuan dan penghargaan dari dunia film internasional, salah satunya Busan International Film Festival (BIFF) 2025. Penghargaan yang berhasil diraih antara lain: KB Vision Audience Award (Penghargaan Pilihan Penonton), FIPRESCI Award (Penghargaan dari Federasi Kritikus Film Internasional), Bishkek International Film Festival–Central Asia Cinema Award, dan Face of the Future Award (Penghargaan Wajah Masa Depan). Kemenangan tersebut diraih dalam kategori Vision di festival tersebut, dan juga mendapatkan sambutan hangat dari penonton dan kritikus internasional.
Menteri Kebudayaan turut menyampaikan apresiasinya selepas menonton pemutaran perdana film tersebut. Menurutnya film pertama yang disutradarai oleh Reza Rahadian ini merupakan film yang memotret realitas Indonesia dari waktu ke waktu, dan menyajikan potret kehidupan yang sangat menyentuh. Terlebih lagi film tersebut menurut Menbud ditulis oleh sosok Reza sendiri dan mendapat apresiasi serta banyak penghargaan dari dari Busan International Film Festival.
"Ada empat penghargaan (yang diraih dalam BIIF), luar biasa. Jadi kita bangga ternyata (Reza Rahadian) bukan hanya aktor, tapi juga sutradara yang hebat dan handal. Mudah-mudahan film ini juga bisa terus mengangkat film Indonesia semakin mendunia. Sekali lagi saya ucapkan selamat," ungkap Menteri Fadli Zon dalam keterangan resmi, Kamis (6/11/2025).
Sedangkan Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo, yang turut hadir pada acara tersebut mengungkapkan jika setekah selesai menonton film "Pangku," dirinya langsung teringat dan ingin menyampaikan rasa terima kasih atas semua doa dan pengorbanan yang dilakukan oleh sosok ibunya.
"Juga untuk semua ibu yang hebat di Indonesia, wajib
nonton sama anak-anaknya. Anak-anaknya pasti langsung
sungkem, karena (film) ini merupakan perjuangan dan cinta tulus seorang ibu yang mulai dari bawah, dan dibantu oleh seorang orang asing. Film yang ceritanya sederhana, menyentuh dan wajib dicontohkan untuk semua orang generasi," ujar Wamen Kebudayaan.
Sedangkan Reza Rahadian, sosok dibalik kesuksesan film "Pangku" menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh penonton karena sudah menempuh kemacetan Jakarta untuk hadir di malam perdana pemutaran film ini.
"Selamat menonton film yang merupakan karya perdana saya ini," tutup Reza, yang disambut antusias oleh masyarakat yang hadir.
Turut hadir pada pemutaran perdana film tersebut, antara lain: Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno; Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra; Direktur Film, Musik, dan Seni, Syaifullah Agam; Direktur Sarana dan Prasarana, Feri Arlius; dan Ketua Lembaga Sensor Film Republik Indonesia, Naswardi. Selain itu juga turut hadir para pemeran film Pangku, yakni: Christine Hakim, Fedi Nuril, Claresta Taufan, hingga Devano Danendra.
Film Pangku menceritakan perjuangan hidup Sartika, seorang perempuan muda dari kelompok minoritas yang hamil dan pergi ke wilayah Pantura untuk mencari pekerjaan yang lebih baik untuk masa depan anaknya. Di tempat itu, ia bekerja di sebuah warung yang mengikuti tradisi lokal yang dikenal sebagai "kopi pangku," di mana wanita menemani tamu laki-laki untuk berbicara sambil dipangku. Terinspirasi dari kisah nyata, film ini membahas masalah sosial kehidupan perempuan di daerah pesisir Pantura yang keras.
(lam)