CahayaDhuha: TENANG DAN BAHAGIA DI SAAT SULIT

Oleh: Ustadzah Dr. Ana Rohanah, Lc , M.Ag.

LANGIT7.ID-Suami istri harus memiliki ukuran ketenangan dan kebahagiaan yang benar. Selama ukuran ketenangan dan kebahagiaan masih bersifat duniawi maka sulit mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan.

Jika ukuran kebahagiaan itu bersifat duniawi seperti penghasilan yang besar, kendaraan yang mewah, kehidupan yang mapan maka sulit untuk mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan. Semua kesenangan dunia itu terbatas dan semu bahkan cepat binasa. Sedangkan nasib di dunia itu selalu berubah antara mudah dan sulit, suka dan duka sesuai takdir yang ditetapkan oleh Allah SWT.

Karena itu, lakukanlah hal-hal yang bisa membuat suami istri tetap tenang dan bahagia dalam kondisi mudah maupun sulit, yaitu :

1. Mengokohkan iman dan takwa agar yakin bahwa Allah selalu menjaga dan menolongnya, serta menetapkan ukuran ketenangan dan kebahagiaan itu sesuai ridha-Nya. Imam al-Ghazali berkata : "bahagia itu merupakan sebuah kondisi spiritual, saat manusia berada dalam satu puncak ketakwaan". Allah berfirman :

"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan dengan sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah. Allah memberikan kepada mereka pakaian, kelaparan, dan ketakutan disebabkan apa yang selalu mereka perbuat." (An-Nahl: 112)

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ

”Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar dan memberinya rezki dari yang tidak terduga.” (Ath-Thalaaq: 2-3)

2. Melakukan amalan yang bisa menimbulkan ketenangan dan kebahagiaan, seperti : menjaga niat yang ikhlas, melakukan shalat, bersabar, bersyukur, berserah diri kepada Allah, berdzikir, membaca alquran dan bertadababbur, berdoa, shaum dan bersedekah. Allah berfirman :

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” ( ar-Ra’du:28)

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu (al-Qur’an) dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada (hati manusia), dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” ( Yunus:57)

3. Menjadikan dunia sebagai ladang akhirat, sehingga sibuk beramal untuk dunia dan lebih sibuk beramal untuk akhirat.

"Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?" (Al-An'am : 32 )

4. Bersabar sehingga Allah selalu bersamanya dan hati dipenuhi oleh cahaya dan kebenaran, serta mudah berlapang dada, ceria, dan terhindar dari setres. Allah berfirman :

"Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan." ( An-Nahl: 127-128)

"Dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." ( al-Baqarah : 177 )

Rasulullah SAW bersabda :

سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنِ الْإِيمَانِ؟ فَقَالَ: الصَّبْرُ، وَالسَّمَاحَة.( رواه البيهقى ).

Rasulullsh SAW ditanya tentang iman?, maka beliau bersabda: " Sabar dan berlapang dada (memaafkan)." ( HR. Baehaqi )

"Shalat itu cahaya, sedekah itu bukti yang nyata dan sabar itu sinar yang terang." (HR. Muslim)(*/saf/komunitas QM)