Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah baru, Abdul Mu'ti, bersiap menggelar revolusi pendidikan. Fokus utamanya: zonasi, Merdeka Belajar, dan ujian nasional. Dengan pendekatan mendengarkan aspirasi, Mu'ti berkomitmen mengkaji ulang kebijakan kontroversial ini. Tujuannya jelas: menciptakan sistem pendidikan yang sesuai kebutuhan masyarakat dan visi kepemimpinan nasional, demi masa depan generasi penerus bangsa.
Fakultas Ilmu Formal dan Ilmu Terapan (FIFIT) Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) atau Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT) melakukan perjanjian kerjasama
Forum ini bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Agama (Kemenag), bersama Synergy Policies dan Tanoto Foundation.
Hingga kini, sebanyak 50.000 orang guru telah menjadi Guru Penggerak. Kemendikbusristek juga akan terus mendorong seluruh guru di penjuru Tanah Air, agar menjadi Guru Penggerak untuk memimpin roda perubahan pendidikan Indonesia.
Pengembang Platform Merdeka Mengajar Wulan Mantik mengatakan, desain dari Platform Merdeka Mengajar ini mudah diakses dan diadaptasi, untuk kebutuhan guru.
Visi Merdeka Mengajar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), ialah menciptakan ekosistem pembelajaran kolaboratif.
Nadiem menyampaikan sejumlah terobosan Merdeka Belajar akan diperkenalkan kepada dunia sebagai praktik baik dan contoh untuk direplikasi oleh negara lain.