LANGIT7.ID, Jakarta -  Visi Merdeka Mengajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), ialah menciptakan ekosistem pembelajaran kolaboratif. Ini untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan iklim kerja yang positif.
Hal itu disampaikan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Yaswardi.
Ia mengungkapkan, di dalam 
Platform Merdeka Mengajar yang diluncurkan pada Merdeka Belajar Episode Kelima Belas, Jumat (11/2/2022) lalu, terdapat tiga fungsi utama, yaitu membantu guru untuk mengajar, belajar, dan berkarya.
“Di saat guru mengajar, lalu melakukan refleksi, guru itu akan mengukur sejauh mana capaian tugas mengajarnya. Apakah relatif tercapai atau tidak. Refleksi ini nantinya akan mengantarkan guru untuk belajar. Selanjutnya akan mewujudkan karya yang inovatif dan kreatif yang jelas sangat dibutuhkan oleh para siswa,” ujar Yaswardi, seperti dikutip 
Infopublik dalam rilis Kemendikbud Ristek di Jakarta, Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Nadiem Klaim Kurikulum Prototipe Menyenangkan dan Merdekakan Guru
Pada Silaturahmi Merdeka Belajar pada Kamis (24/2) Yaswardi mengatakan, Kemendikbud Ristek menciptakan Platform Merdeka Mengajar ini bertujuan untuk mempermudah guru mengajar sesuai kemampuan murid, menyediakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi, serta berkarya untuk menginspirasi rekan sejawatnya.
“Apalagi sekarang ini implementasi Kurikulum Merdeka yang betul-betul berorientasi kepada murid. Platform Merdeka Mengajar akan memudahkan guru untuk melaksanakan aktivitas mengajar,” kata Yaswardi.
Yaswardi lebih lanjut menuturkan, empat produk yang terdapat pada Platform Merdeka Mengajar yaitu Asesmen Murid, Perangkat Ajar, Pelatihan Mandiri, dan Bukti Karya Saya.
Dalam produk Asesmen Murid, beragam paket soal yang ada dapat dibagikan secara dalam jaringan atau luar jaringan. Di samping itu, tersedia juga fitur pemeriksaan otomatis dan analisis yang mendalam. “Sebagai guru yang profesional, guru harus familiar dengan asesmen dan tentunya harus paham juga dengan standar isinya,” tutur Yaswardi.
Selanjutnya dalam Perangkat Ajar, kata Yaswardi, terdapat inspirasi materi untuk mengajar yang terdiri dari modul ajar, buku teks pelajaran, video pembelajaran, modul projek, dan bahan lainnya. Kemudian, dalam Pelatihan Mandiri, terdapat program pelatihan yang dibuat oleh para ahli dan terdiri dari beragam topik dan materi singkat yang relevan serta praktikal sehingga dapat dipelajari di mana pun dan kapan pun.
Baca juga: Nadiem Minta Dunia Pendidikan Jawab Persoalan Perubahan IklimDalam Bukti Karya Saya, lanjut Yaswardi, terdapat kumpulan rekam jejak yang menggambarkan kinerja serta kompetensi yang dapat dibagikan ke rekan sejawat agar dapat saling menginspirasi maupun bertukar pikiran.
“Produk-produk unggulan ini bisa mengantarkan guru menjadi lebih profesional, bisa membagi informasinya dan praktis-praktisnya dengan tujuan akhirnya mengajarkan anak dengan pembelajaran yang 
joyful dan 
meaningful. Ini adalah tujuan besar bagaimana pembelajaran ini berorientasi kepada murid,” imbuh Yaswardi.
(jqf)