LANGIT7.ID, Jakarta,- - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (
Mendikdasmen)
Abdul Mu'ti, melakukan pemantauan langsung pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (
SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026 di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Dua sekolah yang dikunjungi Abdul Mu’ti pada Sabtu (21/6) adalah SMA Negeri 1 Nganjuk dan SMA Negeri 2 Nganjuk.
Baca juga: Kemendikdasmen Meminta Masyarakat Turut Aktif Awasi SPMB, Guna Mitigasi Kecurangan Kunjungan ini untuk memastikan pelaksanaan SPMB berjalan sesuai dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan kesetaraan akses, sekaligus menyerap laporan langsung dari sekolah dan
pemerintah daerah terkait pelaksanaan teknis dan kendala di lapangan.
Pelaksanaan SPMB di kabupaten Nganjuk dinilai mencerminkan praktik baik dalam penyelenggaraan layanan pendidikan, di mana kolaborasi antarpihak berjalan harmonis dan sistem digital dimanfaatkan secara optimal.
Dukungan dari pemerintah daerah, sekolah pengirim, operator teknis, serta pelibatan aktif siswa OSIS menunjukkan ekosistem pendidikan yang saling menguatkan.
Baca juga: Kemendikdasmen Pantau Langsung Pelaksanaan SPMB 2025 di Kota Bekasi Dalam kunjungannya, Menteri Abdul Mu'ti berdialog langsung dengan panitia SPMB, para siswa yang membantu proses pendaftaran, calon peserta didik, hingga orang tua calon peserta didik yang tengah menjalani proses pedaftaran ulang.
Suasana di dua sekolah tersebut menunjukkan kesiapan dan keterlibatan aktif dari seluruh unsur pelaksana.
Kepala SMA Negeri 2 Nganjuk, Samsi, menyampaikan perkembangan proses daftar ulang jalur afirmasi, mutasi, dan prestasi.
“Tahap 1 ini adalah jalur afirmasi, mutasi, dan prestasi. SMA Negeri 2 Nganjuk sudah 145 penuh dan sudah berdasarkan seleksi sesuai dengan aturan yang ada. Saat ini dari 145 itu yang sudah mendaftar ulang sebanyak 136 dan yang lainnya masih proses,” jelasnya, mengutip laman resmi Kemendikdasmen, Selasa (24/6/2025).
Baca juga: Kawal SPMB Adil dan Bebas Pungli, Kemendikdasmen Gandeng Polri, KPK & Ombudsman untuk Mengawasi Ia juga menambahkan, “Kami melaksanakan seluruh proses sesuai juknis. Dukungan dari berbagai pihak, baik sekolah pengirim, dinas pendidikan, hingga pemerintah daerah, sangat berarti dalam kelancaran SPMB di sekolah kami.”
Sementara itu, terkait dengan isu adanya perbedaan nilai dari jenjang sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menegaskan bahwa tahapan SPMB telah dirancang secara sistematis, mulai dari pengambilan PIN, verifikasi, hingga validasi dokumen.
“Jika ada perbedaan antara data fisik dan sistem, kami lakukan klarifikasi langsung ke SMP asal. Kami pastikan tidak ada celah manipulasi karena sistem dan dokumen saling terkunci,” jelas Aries.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran langsung Mendikdasmen yang memberi semangat bagi seluruh jajaran di daerah, serta menyebut Jawa Timur sebagai provinsi pertama yang menyosialisasikan juknis SPMB sejak Maret 2025.
Wakil Bupati Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro, turut menyampaikan bahwa pelaksanaan SPMB di jenjang SD dan SMP di Kabupaten Nganjuk juga telah selesai dengan baik. Ia menyebut adanya peningkatan kualitas sistem sejak diterapkannya kebijakan baru dari pusat.
Pemantauan langsung yang dilakukan Menteri Mu’ti ini menandai komitmen Kemendikdasmen untuk hadir secara langsung dalam memastikan kebijakan berjalan sesuai prinsip transparansi, kolaborasi lintas sektor, dan peningkatan mutu layanan pendidikan di seluruh daerah.
(est)