Jelang French Open 2025, lima petenis top siap bersaing di lapangan tanah liat Paris. Holger Rune, Casper Ruud, Iga Swiatek, Carlos Alcaraz, dan Mirra Andreeva diprediksi jadi ancaman serius setelah Australia Open. Simak analisis lengkap prestasi dan peluang mereka di Roland Garros!
Selepas restart, Rehan/Lisa masih memimpin 13-7. Namun, Robin/Selena diluar dugaan mampu mencetak 14 poin beruntun sekaligus merebut gim kedua dengan skor 21-13.
Pada gim kedua, permainan Rehan/Lisa membaik dan mampu meladeni permainan dari Thom/Delphine. Hasilnya, Rehan/Lisa memaksa Thom/Delphine memainkan rubber game usai merebut gim kedua dengan skor 21-15.
Di babak penentuan, Ginting sempat memimpin 6-1 lebih dulu. Bahkan, keunggulan itu mampu dipertahankan Ginting hingga unggul di interval gim ketiga 11-7.
Bertanding di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Prancis, Rabu (26/10) sore WIB, Fajar/Rian sempat tertinggal 0-3 lebih dulu. Namun, tak butuh waktu lama bagi FajRi untuk balik memimpin 7-4.
Pada gim kedua, tempo permainan berjalan semakin tinggi. Skor sempat imbang 7-7, tetapi wakil Malaysia peringkat tiga dunia itu berhasil merebut interval gim kedua 11-7.
Zach/Bela melakoni laga menghadapi pasangan Thailand Supak Jomkoh/Supissara Paewsampran. Pertandingan berjalan ketat sejak awal laga, namun Zach/Bela mampu mengamankan gim pertama dengan skor 21-19.
Juara French Open 2020 itu berusaha menjadi petenis keempat sejak 2000 yang lebih dari satu kali mengangkat Piala Suzanne Lenglen setelah Justine Henin, Serena Williams dan Maria Sharapova.
Bermain di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Sabtu (30/10/2021) malam WIB, kedua pasangan langsung terlibat adu drive di gim pertama untuk mengunci keunggulan.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Jumat (29/10), Praveen/Melati mengawali laga dengan cukup baik. Bahkan, mereka sempat unggul 8-3 dari Tang/Tse.
Pada pertemuan keduanya dengan Brian, Shesar mengaku mendapat pelajaran berharga dari lawannya yang berperingkat ke-41 dunia itu. Pebulu tangkis peringkat 20 dunia ini berusaha membalikkan keadaan dan tak ingin mengulur pertandingan menjadi rubber game.