LANGIT7-Jakarta,- - Merebaknya human metapneumovirus (HMPV) di China dan dikhawatirkan juga bakal melanda Indonesia, jadi tidak ada salahnya kita mulai menjaga diri. Disebutkan bahwa gejala infeksi HMPV mirip dengan Covid-19, lalu apakah ada alat tes untuk mendiagnosa infeksi virus ini?
Penyedia layanan kesehatan biasanya mendiagnosis HMPV berdasarkan gejala dan riwayat kesehatan Anda.
Beda hal apabila Anda memiliki gejala yang serius. Para penyedia layanan kesehatan mungkin akan melakukan tes swab untuk mengambil sampel dari hidung atau tenggorokan Anda. Laboratorium menguji sampel untuk mencari virus dan infeksi lainnya.
Terkadang, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin juga melakukan bronkoskopi atau rontgen dada untuk mencari perubahan pada saluran udara paru-paru Anda. Melansir my.clevelandclinic.org, dilihat Jumat (3/1/2025).
Baca juga:
HMPV Mewabah di China, Kenali Gejala, Penyebaran dan PenanggulangannyaApakah Anda memerlukan antibiotik untuk metapneumovirus manusia?
Tidak. Antibiotik hanya mengobati bakteri. Karena HMPV adalah virus, antibiotik tidak akan bisa menghilangkannya.
Namun terkadang orang yang terkena pneumonia akibat HMPV juga sekaligus terkena infeksi bakteri (infeksi sekunder). Jika penyedia layanan kesehatan Anda meresepkan antibiotik, hal itu akan dilakukan untuk mengobati infeksi sekunder.
Sebelumnya diberitakan bahwa China tengah mengalami lonjakan infeksi virus HMPV yaitu virus yang biasanya menimbulkan gejala mirip flu biasa. Penyakit ini sering kali menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas, namun terkadang juga dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia, serangan asma, atau memperburuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Infeksi HMPV lebih sering terjadi pada musim dingin dan awal musim semi.
Kebanyakan orang tertular HMPV sebelum mereka berusia 5 tahun. Anda bisa tertular HMPV lagi, namun gejalanya biasanya ringan setelah infeksi pertama.
Seberapa umumkah HMPV ini?
Para peneliti memperkirakan sekira 10% hingga 12% penyakit pernapasan pada anak-anak disebabkan oleh HMPV.
Sebagian besar kasusnya ringan, namun sekira 5% hingga 16% anak-anak akan mengalami infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia.
(ori)