LANGIT7.ID-Riyadh; Terletak di lingkungan Al-Thumairi, Museum Istana Al-Masmak menjadi simbol kuat penyatuan Arab Saudi dan era pendiriannya di bawah kepemimpinan Raja Abdulaziz bin Abdulrahman Al-Saud. 
Benteng ini awalnya dibangun pada tahun 1865 pada masa pemerintahan Imam Abdullah bin Faisal bin Turki bin Abdullah bin Mohammed bin Saud. 
Pada pagi hari 15 Januari 1902, Raja Abdulaziz Al-Saud merebut kembali Riyadh dari dalam temboknya, menandai awal penyatuan Kerajaan. Benteng ini sempat digunakan untuk menyimpan senjata dan amunisi sebelum akhirnya direstorasi sebagai monumen bersejarah dan budaya. 
Al-Masmak memiliki luas 3.885 meter persegi dan dibangun dari tanah liat yang dicampur jerami, dengan fondasi batu. Dinding luarnya dilapisi tanah liat, sementara bagian dalamnya dihiasi dengan gipsum.
![Museum Istana Al-Masmak Menceritakan Kisah Penyatuan Arab Saudi]()
Bangunan ini terdiri dari dua lantai dengan sekitar 44 ruangan, termasuk enam halaman, sebuah masjid, majlis (ruang duduk tradisional), sumur air, serta tiga sayap tempat tinggal untuk penguasa, perbendaharaan, dan tamu. 
Pintu gerbang barat terbuat dari batang pohon palem dan tamariska dengan tinggi 3,6 meter dan lebar 2,65 meter. Terdapat pula bukaan kecil bernama khooqah di pintu gerbang untuk mengontrol akses masuk. 
Titik pengawasan dirancang sebagai bukaan dinding yang menonjol, menyerupai kotak kayu. Di dalamnya, ornamen plester geometris berbentuk segitiga dan lingkaran terinspirasi dari alam, dengan motif seperti pohon palem, bintang, dan bulan sabit. 
Istana ini juga dilengkapi empat menara sudut untuk pertahanan, masjid interior dengan mihrab, menara pengamatan berbentuk persegi bernama Al-Murabba, serta berbagai elemen dekoratif dan struktural yang sesuai dengan gaya arsitektur Najdi. 
Pada tahun 1979, Raja Salman bin Abdulaziz, yang saat itu menjabat sebagai gubernur wilayah Riyadh, memerintahkan agar benteng ini dilestarikan dan direstorasi sebagai situs nasional. Lokasi ini kemudian diserahkan kepada Direktorat Jenderal Purbakala dan Museum pada tahun 1983. 
Atas arahan kerajaan, Al-Masmak diubah menjadi museum yang menceritakan kisah pendirian Kerajaan dan secara resmi dibuka pada 11 Juni 1995. 
Terdapat beberapa bagian, seperti Aula Penaklukan Al-Masmak, yang mengisahkan pertempuran bersejarah dan menampilkan peta kuno, senjata, serta foto-foto langka. Aula Audiovisual memutar film dokumenter dalam dua bahasa, sementara Aula Para Perintis menghormati para pejuang yang membantu merebut kembali Riyadh. Aula Riyadh Sejarah mendokumentasikan perkembangan kota melalui peta dan foto-foto bersejarah. 
Area pameran lainnya meliputi Halaman Sumur, yang menampilkan alat-alat tradisional dan meriam yang digunakan oleh tentara. Aula Benteng Al-Masmak berisi model dan panel informasi, sedangkan Aula Penggunaan Al-Masmak memperlihatkan peran benteng yang terus berkembang. 
Berbagai etalase di museum memamerkan artefak seperti senjata tradisional, pakaian, dan alat-alat konstruksi, memberikan gambaran tentang perjalanan budaya Kerajaan. 
Kini, Al-Masmak terus menjalankan misinya di bawah Kementerian Kebudayaan dan Komisi Museum, setelah melalui modernisasi dan upaya pelestarian yang panjang. 
Museum ini tetap menjadi situs pendidikan dan landmark nasional yang penting, melestarikan dan menyajikan salah satu momen paling menentukan dalam sejarah Kerajaan.(*/saf/arabnews)
(lam)