Tafsir
Ya Tuhan kami, Penolong kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dalam hati kami dan apa yang kami tampakkan dalam bentuk perbuatan; dan kami yakin tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Mu, ya Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit."
Selanjutnya Nabi Ibrahim berdoa, Wahai Tuhan kami, sesungguh-nya Engkau mengetahui segala yang tersimpan dalam hati kami termasuk di dalamnya segala yang tersirat dan tergores dalam hati kami. Engkau mengetahui pula segala yang kami ucapkan dan nyatakan termasuk di dalamnya doa-doa yang telah kami panjatkan kepada Engkau. Tidak ada sesuatupun yang tidak Engkau ketahui segala yang ada di bumi maupun di langit, karena semua itu hanya Engkaulah yang menciptakan, memiliki, dan mengaturnya, perkenankanlah doa kami, Ya Tuhan kami.
Ayat ini mengajarkan kepada kaum Muslimin cara-cara berdoa yang baik sesuai dengan ketentuan agama, yaitu berdoa dengan hati yang bersih, penuh keyakinan akan kebesaran dan kekuasaan Allah, dan isi doa itu melukiskan keinginan untuk menyempurnakan penghambaan diri kepada Tuhan, bukan untuk mencapai sesuatu cita-cita untuk kepentingan dan kesenangan diri dan merugikan orang lain. Doa yang dimohonkan Nabi Ibrahim itu ditujukan agar Tuhan menjadikannya dan anak cucunya hamba Allah yang taat, dan agar anak cucunya itu diberi rezeki, sehingga dengan rezeki itu mereka dapat menyempurnakan penghambaan dirinya kepada Allah. Dengan rezeki itu pula, mereka dapat membela dan mengembangkan agama Allah serta menjadi pelayan dan khadam Kabah, rumah Allah.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Ibrahim
Surat Ibrahim ini terdiri atas 52 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum Hijrah. Dinamakan
Ibrahim, karena surat ini mengandung doa Nabi Ibrahim a.s. yaitu ayat 35 sampai dengan 41. Do'a ini isinya antara lain: permohonan agar keturunannya mendirikan shalat, dijauhkan dari menyembah berhala-berhala dan agar Mekah dan daerah sekitarnya menjadi daerah yang aman dan makmur. Doa Nabi Ibrahim a.s. ini telah diperkenankan oleh Allah s.w.t. sebagaimana telah terbukti keamanannya sejak dahulu sampai sekarang. Do'a tersebut dipanjatkan beliau ke hadirat Allah s.w.t. sesudah selesai membina Ka'bah bersama puteranya Ismail a.s., di dataran tanah Mekah yang tandus.