Tafsir
Wahai orang-orang yang beriman di mana pun dan kapan pun kamu hidup! Janganlah kamu menjadikan musuh-Ku, yaitu mereka yang menolak ajaran-Ku, dan musuhmu yang membenci, menganiaya, berencana membunuh dan mengusir kamu dari tanah kelahiran kamu hanya karena kamu beriman kepada-Ku sebagai teman setia sehingga kamu merasa perlu menyampaikan kepada mereka informasi tentang Nabi Muhammad yang membahayakan Islam dan kaum muslim, karena kasih sayang kamu kepada mereka, padahal mereka telah ingkar kepada kebenaran, menolak beriman kepada Al-Qur’an yang disampaikan kepada kamu melalui Rasulullah. Mereka mengusir Rasul dan kamu sendiri, ketika kamu bersama Rasulullah berada di Mekah sebelum hijrah ke Madinah, tanpa ada alasan apa pun hanya karena kamu beriman kepada Allah, Tuhan kamu, yang memelihara kamu dan seluruh jagat raya. Janganlah kamu berbuat demikan, bersahabat dengan orang-orang kafir dan membocorkan rahasia kepada mereka, jika kamu benar-benar keluar dari kota kelahiran kamu, Mekah dan berhijrah ke Madinah bersama Rasul untuk berjihad pada jalan-Ku guna mengharumkan Islam dan kaum muslim. Kamu benar-benar pengkhianat, karena kamu memberitahukan secara rahasia informasi-informasi tentang Nabi Muhammad kepada mereka, yang membahayakan Islam dan kaum muslim serta keamanan Negara Madinah, karena kecintaan kamu kepada mereka, dan Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dari Rasul dan kaum muslim dan apa yang kamu nyatakan secara terbuka di hadapan publik. Dan barang siapa di antara kamu, wahai orang-orang beriman, melakukannya, membocorkan rahasia kepada orang-orang kafir, maka sungguh dia telah tersesat dari jalan yang lurus hingga bertobat dan kembali setia kepada ajaran Islam.
Ayat ini memperingatkan kaum Muslimin agar tidak mengadakan hubungan kasih sayang dengan kaum musyrik yang menjadi musuh Allah dan kaum Muslimin. Sebab, dengan adanya hubungan yang demikian itu, tanpa disadari mereka telah membukakan rahasia-rahasia kaum Muslimin, menyampaikan sesuatu yang akan dilaksanakan Rasulullah saw kepada mereka dalam usaha menegakkan kalimat Allah. Oleh karena itu, kaum Muslimin dilarang melakukan yang demikian sekalipun kepada kaum kerabatnya.
Menjadikan orang-orang kafir yang memusuhi kaum Muslimin sebagai teman setia dan penolong adalah suatu hal yang dilarang. Hal ini tidak boleh dilakukan selama orang-orang kafir itu ingin menghancurkan agama Islam dan kaum Muslimin.
Allah kemudian menjelaskan penyebab larangan menjadikan orang-orang kafir sebagai teman setia, yaitu:
1.Mereka menyangkal dan tidak membenarkan semua yang dibawa Rasulullah. Mereka ingkar kepada Allah, Rasul-Nya, dan Al-Quran. Mungkinkah orang yang seperti itu dijadikan penolong-penolong dan teman setia? Kemudian disampaikan kepada mereka rahasia-rahasia yang bermanfaat bagi mereka dan menimbulkan bahaya bagi kaum Muslimin?
2.Mereka telah mengusir Rasulullah saw dan orang-orang Muhajirin dari kampung halaman mereka karena beriman kepada Allah, bukan karena sebab yang lain.
Ayat ini sama maksudnya dengan firman Allah:
Dan mereka menyiksa orang-orang mukmin itu hanya karena (orang-orang mukmin itu) beriman kepada Allah Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji (al-Buruj/85: 8)
Dan Firman Allah:
(Yaitu) orang-orang yang diusir dari kampung halamannya tanpa alasan yang benar, hanya karena mereka berkata, Tuhan kami ialah Allah. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentu telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa (al-hajj/22: 40)
Allah memperingatkan kaum Muslimin bahwa jika mereka keluar dari kampung halaman atau terusir karena berjihad di jalan Allah dan mencari keridaan-Nya, maka janganlah sekali-kali menjadikan orang-orang kafir itu sebagai teman setia dan penolong-penolong mereka. Cukuplah kaum Muslimin menderita akibat tindakan-tindakan mereka, dan jangan sekali-kali memberi kesempatan kepada mereka menambah penderitaan kaum Muslimin. Bagaimana mungkin ada di antara kaum Muslimin melakukan seperti yang dilakukan hathib yang menyampaikan kepada orang-orang kafir langkah-langkah yang akan diambil Rasulullah dalam menghadapi orang-orang kafir?
Allah Mahatahu segala yang dilakukan hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu, Dia menyampaikan hal tersebut kepada Rasulullah, sehingga beliau segera dapat mengambil tindakan. Dengan demikian, kaum Muslimin tidak dirugikan.
Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa barang siapa yang berkasih-kasihan dengan musuh Islam dan menjadikan mereka penolong-penolong, berarti ia telah menyimpang dari jalan yang lurus.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Mumtahanah
Surat Al Mumtahanah terdiri atas 13 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Al Ahzab. Dinamai
Al Mumtahanah (wanita yang diuji), diambil dari kata "Famtahinuuhunna" yang berarti
maka ujilah mereka, yang terdapat pada ayat 10 surat ini.