home global news

Prof Dede Nilai Islamofobia di Indonesia Berawal dari Kejahatan Verbal

Kamis, 27 Oktober 2022 - 23:00 WIB
Ilustrasi. Foto: Langit7.id/iStock.
Fenomena Islamofobia tak kunjung usai, bahkan hingga kini kian marak di berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia. Kebencian akan agama Islam membuat berbagai oknum melakukan cara apapun untuk menjatuhkan umat muslim dan agama Allah.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakrta, Prof Dr Dede Rosyada menjelaskan, awal mula munculnya fenomena Islamofobia dikarenakan adanyakelompok yang kerap mengkritisi liberalisme bahkan sampai melampaui batas.

"Kemudian sampai mengkafir-kafirkan, itu kan verbal violence, kejahatan verbal. Karena kejahatan, polisi jadi masuk untuk menangkal ini semua, disitulah muncul Islamofobia," kata Prof Dede saat di wawancara Langit7.id usai acara Seminar Internasional bertajuk 'Menolak Islamophobia Melalui Konsep Al Wasatiah' di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, kemarin (26/10/2022).

Baca Juga:PPPIJ: Membela Islam Bukan Berarti Abaikan Toleransi

Hal tersebut, kata dia, yang menimbulkan prejudice atau prasangka buruk banyak orang kepada umat Islam. Oleh karena itu dibutuhkan langkah-langkah strategis guna menangkal maraknya Islamofobia, terutama di Indonesia.

"Kementerian Agama mengeluarkan training-training wasatiah itu, ya sekarang sudah mulai setahun," ujarnya.

Prof Dede mengatakan, perlu adanya konsep wasatiah yang merupakan ajaranIslamdengan mengarahkan umat agar adil, seimbang, bermaslahat dan proporsional, atau sering disebut dengan kata 'moderat'.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Topik Terkait :
islamofobia uin syarif hidayatullah combat islamophobia gerakan nasional anti islamofobia dede rosyada
Berita Terkait
Berita Lainnya
berita lainnya