Pada awalnya, Mike mengira bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan terorisme di mana sebagian penduduk Amerika Serikat mempercayai stereotip ini. Hal ini karena pengaruh berita-berita yang menyudutkan Muslimin, terlebih setelah peristiwa 9/11.
Imam Masjid Pusat, Lee Ju-hwa mengungkapkan masyarakat cenderung menganggap Islam sebagai agama yang represif akibat aktivitas ekstremis. Ini merupakan buntut dari kejadian 9/11 pada 2001 silam di Amerika Serikat.
Hal tersebut, kata dia, yang menimbulkan prejudice atau prasangka buruk banyak orang kepada umat Islam. Oleh karena itu dibutuhkan langkah-langkah strategis guna menangkal maraknya Islamofobia, terutama di Indonesia.
Penting bagi seluruh umat muslim untuk memahami tentang urgensi akidah dalam Islam serta membela akidah dan syariah islam itu sendiri. Namun dalam menegakan dan membela agama Allah tidak boleh bersifat arogan.
Menurut dia, kekuatan Dinasti Bani Umayyah yang begitu kuat membuat kerajaan-kerajaan Kristen di Spanyol, saat itu tidak berani melakukan pertentangan pada umat Islam.
Islamofobia kini marak terjadi dengan berbagai tuduhan kepada Islam dan umat muslim. Terutama di Benua Eropa dan Amerika, kehadiran umat muslim sering dikaitkan dengan teroris, ekstrimisme, radikalisme, fundamentalisme, dan pembunuhan.
ICMI sejak pertama kali berdiri telah mengemban amanah menjadi organisasi yang solutif atas permasalahan kebangsaan dan keumatan. Termasuk bagaimana memerangi Islamofobia yang semakin marak.
UAS mengapresiasi inisatif kehadiran GNAI. Dia berharap gerakan ini dapat menjadi garda terdepan melindungi umat dari pendangkalan akidah dan kebencian kepada dakwah Islam.
Gerakan Islamofobia hari ini dilakukan dengan masif dan terstruktur. Karenanya, umat Islam juga harus melakukan upaya serupa guna menghalau pendangkalan akidah Islam.