LANGIT7.ID, Jakarta -  Fenomena Islamofobia tak kunjung usai, bahkan hingga kini kian marak di berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia. Kebencian akan agama Islam membuat berbagai oknum melakukan cara apapun untuk menjatuhkan umat muslim dan agama Allah. 
Menanggapi hal tersebut, Ketua Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakrta, Prof Dr Dede Rosyada menjelaskan, awal mula munculnya fenomena Islamofobia dikarenakan adanya kelompok yang kerap mengkritisi liberalisme bahkan sampai melampaui batas.
"Kemudian sampai mengkafir-kafirkan, itu kan 
verbal violence, kejahatan verbal. Karena kejahatan, polisi jadi masuk untuk menangkal ini semua, disitulah muncul Islamofobia," kata Prof Dede saat di wawancara 
Langit7.id usai acara Seminar Internasional bertajuk 'Menolak Islamophobia Melalui Konsep Al Wasatiah' di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, kemarin (26/10/2022).
Baca Juga: PPPIJ: Membela Islam Bukan Berarti Abaikan ToleransiHal tersebut, kata dia, yang menimbulkan 
prejudice atau prasangka buruk banyak orang kepada umat Islam. Oleh karena itu dibutuhkan langkah-langkah strategis guna menangkal maraknya Islamofobia, terutama di Indonesia. 
"Kementerian Agama mengeluarkan training-training wasatiah itu, ya sekarang sudah mulai setahun," ujarnya. 
Prof Dede mengatakan, perlu adanya konsep wasatiah yang merupakan ajaran Islam dengan mengarahkan umat agar adil, seimbang, bermaslahat dan proporsional, atau sering disebut dengan kata 'moderat'. 
"Supaya ke depan moderat, bersikap bisa berkolaborasi sehingga kemudian pengembangan bangsa negara itu agar menjadi yang makmur tidak tersendat," jelas Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2015-2019 itu. 
"Jangan sampai habis energi hanya untuk menyelesaikan masalah konflik internal di antara kita," tuturnya.
Baca Juga: Dosen Malaysia Sebut Ada Kombinasi 4 Elemen dalam Konsep Wasathiyah(zhd)