LANGIT7.ID-, - Jaringan Dialog Islam
Norwegia meluncurkan stoppmuslimhat.no, platform pertama di negara tersebut untuk memerangi
Islamofobia.
Menurut Muslims Around the World, platform ini diperkenalkan dalam konferensi "Stop Islamophobia" yang digelar di Oslo pada Ahad, 19 Oktober 2025.
Acara tersebut mempertemukan para imam, ulama, politisi, tokoh pemuda, dan perwakilan masyarakat sipil dari seluruh
Norwegia.
Baca juga: Wali Kota London Sadiq Khan Sebut Donald Trump Rasis dan Islamofobia, Reaksi Atas Pidatonya di PBBPlatform yang dirancang untuk mengumpulkan data dan laporan langsung tentang insiden kebencian ini bertujuan membangun basis data komprehensif untuk memerangi
diskriminasi dan bias anti-Muslim.
"
Islamofobia bukan sekadar isu minoritas, melainkan tantangan nasional yang mengikis kepercayaan publik dan melemahkan nilai-nilai demokrasi," kata Jaringan Dialog Islam seperti dilaporkan ABNA24, dikutip Kamis (23/10/2025).
Jaringan Dialog Islam memperingatkan bahwa stereotip yang merugikan dalam kehidupan sehari-hari, pekerjaan, dan media sosial berkontribusi pada ketakutan dan perpecahan.
Saat meresmikan platform tersebut, Wali Kota Oslo, Anne Lindboe mengapresiasi upaya Jaringan Dialog Islam dalam mendorong masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga keagamaan, organisasi masyarakat sipil, dan badan pemerintah untuk mengatasi kebencian dan
diskriminasi.
"Peluncuran portal ini bukanlah akhir dari konferensi, melainkan awal dari upaya nasional yang baru untuk melawan ujaran kebencian melalui pendidikan, dialog, dan tindakan sistemik," jelas jaringan.
Baca juga: Norwegia Ogah Boikot Israel, Dana Rp29 Triliun Tetap Masuk ke Perusahaan di Gaza dan Tepi BaratJaringan menambahkan, langkah kunci selanjutnya yang bisa dilakukan yakni meningkatkan kerja sama antara masjid, lembaga publik, dan masyarakat sipil.
"Kebencian tumbuh subur dalam kesunyian, tetapi melalui pengetahuan dan solidaritas, kesunyian itu dapat dipatahkan—membuka jalan bagi masyarakat yang lebih aman, lebih adil, dan lebih bersatu," pungkasnya.
Sebagai informasi, aksi penistaan Islam terkuat terdapat di
Norwegia. Beberapa kasus
Islamofobia yang terjadi di negara tersebut antara lain pembakaran Al-Qur'an dan penghinaan Nabi Muhammad SAW.
Bahkan, Ketua Stop Islamization of Norway menyebut bahwa Islam sama sekali tidak diterima di
Norwegia dan semua Al-Qur'an yang ada harus dihancurkan.
(est)