Kontroversi kebijakan berpakaian di RS Medistra Jakarta memicu perdebatan nasional tentang hak beragama di tempat kerja. Kasus ini menyoroti pentingnya kesetaraan dan toleransi dalam institusi kesehatan. Masyarakat menuntut tindakan tegas dan transparansi dari pihak rumah sakit. Insiden ini menjadi momentum krusial untuk mengevaluasi kebijakan berpakaian di berbagai sektor, demi mewujudkan lingkungan kerja yang inklusif dan menghargai keberagaman.
Amnesty International menyebut larangan terhadap atlet perempuan Prancis mengenakan jilbab di Olimpiade Paris sebagai kemunafikan diskriminatif pemerintah Prancis.
Kelompok muslim di Jerman setiap hari mengalami rasisme dan diskriminasi, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Muslim Jerman harus menghadapi diskriminasi
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengajak umat Islam saling menjaga dan menghormati antarsesama. Menurut Yaqut, semua umat manusia di mata Allah adalah terhormat
Beberapa nilai yang disoroti PBB di antaranya mengenai hak atas kesetaraan di hadapan hukum dan perlindungan hukum. Kemudian hak atas privasi serta hak atas kebebasan beragama atau berkeyakinan dan kebebasan berpendapat dan berekspresi.
Ustaz Rahman mengungkapkan, dalam potongan Surat An-Nur ayat 61 ini ditegaskan, bagaimana Islam menganggap sama dan setara antara yang memiliki keterbatasan fisik dengan yang lainnya.
Islam adalah agama minoritas di Sri Lanka. Muslim di negara itu hanya sekitar 10% dari 16 juta penduduknya. Muslim di Sri Lanka hidup terisolir jauh dari pusat peradaban. Selain itu, umat Islam juga harus menghadapi berbagai macam diskriminasi.
Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Zezen Zaenal Muttaqin, mengatakan, Islamofobia telah menjadi industri. Dia berkaca pada fenomena Islamofobia di Amerika Serikat.
Beberapa waktu terakhir, karyawan maupun mantan karyawan Apple menceritakan pelecehan dan diskriminasi yang mereka rasakan. Parrish dan beberapa koleganya menggunggah cerita di media sosial dan platform penerbitan, berjudul #AppleToo.