home masjid

Kisah Humor Sufi Nasrudin Hoja: Hujan dan Baju Satu-satunya

Senin, 21 Juli 2025 - 04:15 WIB
Nasrudin tetap melakukan sesuatu (mencuci baju) sebagai simbol ikhtiar, lalu menyerahkan hasilnya kepada Tuhan. Ilustrasi: Ist
LANGIT7.ID-Suatu hari, Nasrudin Hoja sedang mengembara cukup jauh hingga ia tiba di sebuah kampung kecil di tengah gurun. Begitu sampai, ia disambut oleh penduduk yang wajahnya murung.

Seorang kepala kampung menghampirinya dan berkata, “Wahai Mullah, sudah enam bulan hujan tak turun di sini. Tanaman kami mati, sumur-sumur kering, dan air tinggal beberapa kantong. Tolonglah kami, berdoalah kepada Tuhan agar hujan turun.”

Nasrudin mengangguk, “Baiklah, aku akan berdoa untuk kalian.”

Lalu ia meminta, “Tapi sebelum itu, bawakan aku seember air.”

Penduduk pun bergegas. Mereka berunding dengan cemas, karena air mereka tinggal sedikit. Namun demi berharap pada doa sang Mullah, setiap keluarga menyumbang seteguk demi seteguk, sampai akhirnya terkumpul setengah ember air—persediaan terakhir mereka.

Begitu ember itu disodorkan, Nasrudin tersenyum lebar. Ia melepas bajunya yang sudah kotor, mencelupkannya ke dalam ember, dan mulai mencuci.

Baca juga: Kisah Humor Sufi Nasrudin Hoja: Kantong yang Haus
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Berita Lainnya
berita lainnya