Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Jum'at, 31 Oktober 2025
home global news detail berita

Influencer Australia Ini Rela Pindah Sekeluarga ke UK, Demi Tetap Bisa Main Sosmed

lusi mahgriefie Jum'at, 31 Oktober 2025 - 16:05 WIB
Influencer Australia Ini Rela Pindah Sekeluarga ke UK, Demi Tetap Bisa Main Sosmed
Ilustrasi: Bernard Marr
LANGIT7.ID-, Australia - Sebuah keluarga asal Australia yang memiliki jutaan pengikut (followers) memutuskan pindah ke Inggris untuk selamanya. Hal ini demi menghindari aturan di negara mereka mengenai larangan media sosial untuk anak di bawah 16 tahun, yang akan berlaku mulai Desember 2025.

Dikenal sebagai "Keluarga Empire", terdiri dari Beck dan Bec Lea, serta putra mereka Prezley (17), dan Charlotte (14). Keempatnya terkenal lewat video kehidupan sehari-hari yang kerap mereka unggah di media sosial, hingga menjadikan mereka sebagai influencer.

Dalam sebuah unggahan, keluarga tersebut mengatakan bahwa mereka menggunakan internet "untuk kebaikan" dan kepindahan mereka ke Inggris akan memungkinkan putri mereka untuk terus membuat konten.

Sementara di Australia telah diputuskan aturan mengenai larangan media sosial untuk anak di Bawah 16 tahun. Aturan ini disbeut-sebut sebagai yang pertama di dunia. Usai peraturan disahkan, sejumlah media sosial seperti Facebook, Instagram, Snapchat, TikTok, X, dan YouTube harus mengambil "langkah-langkah yang wajar" guna mencegah mereka yang berusia di bawah 16 tahun membuat akun dan menonaktifkan akun yang sudah ada.

Baca juga: Komdigi Gagas Aturan Medsos untuk Anak, Komisi I Minta Ada Sanksi Tegas

Larangan ini dirancang untuk melindungi kaum muda dari dampak buruk media sosial, dan perusahaan teknologi yang tidak mematuhinya berisiko didenda hingga AUD50 juta atau setara USD32,5 juta atau £25,7 juta.

Belum jelas bagaimana mereka akan menerapkan larangan tersebut, tetapi beberapa metode potensial termasuk penggunaan dokumen identitas resmi, persetujuan orang tua, dan teknologi pengenalan wajah, yang memicu kekhawatiran atas privasi data dan keakuratan perangkat lunak verifikasi usia.

YouTube awalnya dikecualikan dari larangan tersebut, tetapi awal tahun ini pemerintah membatalkan keputusannya. Remaja di bawah 16 tahun masih dapat menonton video tetapi tidak diizinkan memiliki akun, yang diperlukan untuk mengunggah konten atau berinteraksi di platform tersebut. Melansir bbc.com, Jumat (31/10/2025).

Baca juga: Meski Pro-Kontra, Larangan Pakai Medsos untuk Usia di Bawah 16 Tahun di Australia Berdampak Positif

Dalam video yang merinci keputusan keluarga tersebut untuk pindah dari Perth di Australia Barat ke London, Beck mengatakan mereka tidak menentang larangan media sosial tersebut.

"Kami memahami bahwa media sosial melindungi kaum muda dari bahaya, tetapi kami menggunakan internet untuk kebaikan," ujarnya.

"Kami memahami bahwa ada anak muda yang terdampak negatif dari media sosial, dan kami tidak naif akan hal itu."

Kekhawatirannya adalah pemerintah belum "mendefinisikannya secara pasti, tentang bagaimana aturan ini akan berjalan".

"Aturan ini akan berlaku sementara Australia mencari tahu logistik aturan tersebut karena saya pikir akan ada banyak kendala dan pasang surut."

Istri Beck, Bec, mengatakan media sosial telah banyak berubah sejak pertama kali muncul dan banyak anak muda "membuat perubahan untuk kebaikan" di berbagai platform.

Keputusan ini juga muncul karena seluruh keluarga memiliki kewarganegaraan ganda Inggris-Australia dan putri mereka, Charlotte, baru-baru ini memutuskan untuk beralih ke sekolah daring, yang berarti mereka dapat tinggal di mana saja.

Charlotte, yang mengunggah video daring dengan nama Charli, memiliki sekira setengah juta pengikut di YouTube, sekitar 300.000 penggemar di TikTok, dan hampir 200.000 di Instagram. Akun-akunnya dikelola oleh orang tuanya.

Kehadiran utama keluarga ini ada di YouTube, dengan akun putranya, Prezley, yang menarik 2,8 juta pengiku. Sementara akun keluarga tersebut diikuti oleh 1,8 juta orang. Video-videonya meliputi tutorial tata rias, sesi bermain game, dan liburan keluarga.

Baca juga: Beberapa Negara di Dunia Mulai Ikuti Jejak Australia Soal Larangan Medsos untuk Anak

Usai peraturan disahkan, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese mengatakan bahwa undang-undang tersebut diperlukan untuk melindungi kaum muda dari "bahaya" media sosial, sesuatu yang telah disuarakan oleh banyak kelompok orang tua. Albanese mengakui bahwa aan ada perdebatan rumit, tetapi ia dengan tegas membela RUU tersebut.

"Kami tidak berargumen bahwa implementasinya akan sempurna, sama seperti larangan alkohol untuk [anak-anak] di bawah 18 tahun tidak berarti seseorang di bawah 18 tahun tidak pernah memiliki akses-tetapi kami tahu bahwa itu adalah hal yang benar untuk dilakukan," katanya.

Tahun lalu, Prancis memperkenalkan undang-undang untuk memblokir akses media sosial bagi anak-anak di bawah 15 tahun tanpa izin orang tua, meskipun penelitian menunjukkan hampir separuh pengguna dapat menghindari larangan tersebut menggunakan VPN. (*/lsi/bbc)

(lsi)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Jum'at 31 Oktober 2025
Imsak
03:59
Shubuh
04:09
Dhuhur
11:40
Ashar
14:55
Maghrib
17:49
Isya
19:00
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan