Cerita di Balik Tewasnya Timothy, Mahasiswa Unud yang Diduga Bunuh Diri karena Perudungan
Lusi mahgriefie
Senin, 20 Oktober 2025 - 09:46 WIB
Foto: @univ.udayana
Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana (Unud) pada Rabu, 15 Oktober ditanyakan meninggal dunia. Berdasarkan dugaan, Timothy menjadi korban bullying atau perudungan hingga nekat mengakhiri nyawanya dengan melompat dari lantai dua Gedung FISIP Unud.
Perudungan yang dialami Timothy diduga dilakukan oleh sesama mahasiswa Unud. Tidak ada asap tanpa api, begitu juga dugaan ini tidak muncul begitu saja melainkan mulai mencuat usai beredar percakapan dalam sebuah tangkapan layar di grup Whatsapp. Grup itu disebut-sebut milik teman-teman Timothy di kampus.
Dari percakapan tersebut, banyak "obrolan" yang dinilai nirempati dan tidak pantas untuk disampaikan kepada Timothy. Seperti, "Nanggung banget kok bunuh diri dari lantai 2 yak". Lainnya merespons, "Cargo sekarang mahal, baru dia main gila," ucap salah satu anggota grup WhatsApp itu yang mengaitkan asal Timothy yaitu dari Bandung, Jawa Barat.
"Baru peti harga udah jutaan apalagi cargo pesawat sekitar 30 juta lenyap," sahut yang lainnya.
Berbagai pernyataan dalam tangkapan layar tersebut kemudian ditanggapi oleh pihak Univeristas Udayana. Melalui keterangan resmi yang diunggah @univ.udayana, pihak kampus membenarkan bahwa tangkapan layar tersebut merupakan percakapan mahasiswa Unud, namun menyangkal hal ini menjadi penyebab peristiwa terjadi sebab percakapan tersebut terjadi setelah Timothy meninggal.
"Dapat dipastikan bahwa isi percakapan tersebut terjadi setelah almarhum meninggal dunia, bukan sebelum peristiwa yang menimpa almarhum. Ucapan nirempati yang beredar di media sosial tidak berkaitan atau menjadi penyebab almarhum menjatuhkan diri dari lantai atas gedung FISIP," demikian pernyataan Unud yang diunggah di media sosial, Jumat (17/10).
Baca juga: Mendiktisaintek Sampaikan Belasungkawa untuk Timothy dan Tegaskan Kampus Harus Bebas dari Perudungan
Perudungan yang dialami Timothy diduga dilakukan oleh sesama mahasiswa Unud. Tidak ada asap tanpa api, begitu juga dugaan ini tidak muncul begitu saja melainkan mulai mencuat usai beredar percakapan dalam sebuah tangkapan layar di grup Whatsapp. Grup itu disebut-sebut milik teman-teman Timothy di kampus.
Dari percakapan tersebut, banyak "obrolan" yang dinilai nirempati dan tidak pantas untuk disampaikan kepada Timothy. Seperti, "Nanggung banget kok bunuh diri dari lantai 2 yak". Lainnya merespons, "Cargo sekarang mahal, baru dia main gila," ucap salah satu anggota grup WhatsApp itu yang mengaitkan asal Timothy yaitu dari Bandung, Jawa Barat.
"Baru peti harga udah jutaan apalagi cargo pesawat sekitar 30 juta lenyap," sahut yang lainnya.
Berbagai pernyataan dalam tangkapan layar tersebut kemudian ditanggapi oleh pihak Univeristas Udayana. Melalui keterangan resmi yang diunggah @univ.udayana, pihak kampus membenarkan bahwa tangkapan layar tersebut merupakan percakapan mahasiswa Unud, namun menyangkal hal ini menjadi penyebab peristiwa terjadi sebab percakapan tersebut terjadi setelah Timothy meninggal.
"Dapat dipastikan bahwa isi percakapan tersebut terjadi setelah almarhum meninggal dunia, bukan sebelum peristiwa yang menimpa almarhum. Ucapan nirempati yang beredar di media sosial tidak berkaitan atau menjadi penyebab almarhum menjatuhkan diri dari lantai atas gedung FISIP," demikian pernyataan Unud yang diunggah di media sosial, Jumat (17/10).
Baca juga: Mendiktisaintek Sampaikan Belasungkawa untuk Timothy dan Tegaskan Kampus Harus Bebas dari Perudungan