Wardah Buktikan Produk Lokal Mampu Kalahkan Merek Global

LANGIT7.ID - , Jakarta - Sebagai masyarakat Indonesia akan sangat membanggakan jika melihat produk lokal mampu mengalahkan produk global.

Nah, hal ini yang dilakukan jenama kecantikan lokal, Wardah yang sanggup menggeser merek kosmetika global seperti Unilever, Shiseido dan lainnya.

CEO PT. Paragon Technology and Innovation, Salman Subakat mengungkapkan bahwa brand signifikan Wardah terhadap masyarakat Indonesia lebih besar daripada brand lain di negara mereka.

Baca juga: Kembangkan Jenama Skin Soul, Amanda Manopo Kedepankan Inovasi

"Kita punya mimpi bahwa Wardah ingin menjadi Shiseido Indonesia. Ada riset dari Qatar yang mengatakan kalau brand signifikan kita lebih besar. Artinya orang Indonesia lebih bangga sama Wardah daripada orang Jepang terhadap Shiseido," ujar Salman dikutip dalam kanal YouTube Dr. Indrawan Nugroho, Senin (25/4/2022).

"Brand signifikan itu yakni apa makna brand tersebut terhadap kita," lanjut dia.

Jadi ada skornya, kata Salman Indonesia, Warda 19,2 persen sementara Jepang ke Shiseido 11 persen. Menurut dia, hal tersebut menunjukkan bahwa orang Indonesia sudah mulai percaya dengan brand lokal.

"Nah, itu bentuk kepercayaan Indonesia kepada kita. Dan kita juga tidak menyangka bisa seperti itu. Trend masyarat sekarang melihat produk lokal bukan hanya sekedar setara dengan produk global tetapi juga memunculkan kecintaan dan kecenderungan untuk lebih memilih produk lokal," katanya.

Baca juga: Inovasi Produk Kecantikan, Unpad Bikin Skincare Bisa Dikonsumsi

Maka itu para UMKM tidak perlu minder karena ternyata brand lokal juga mampu bersaing dengan brand global.

"Jadi para pelaku UMKM tidak perlu minder dengar produk global, karena Wardah bisa membuktikan bahwa kita bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ucapnya

"Kita bisa menjadi kebanggaan, bahkan di level signifikan daripada brand-brand global di negara mereka sendiri," pungkas Salman.

Baca juga: Nurhayati Subakat Pemilik Wardah Ternyata Lulusan Pesantren Dulunya Santriwati