LANGIT7.ID, Jakarta -
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimis industri otomotif dalam negeri pada 2022 semakin membaik. Hal ini dikarenakan mulai meningkatnya angka penjualan kendaraan dan turunnya kasus
Covid-19.
Ketua III Gaikindo, Rizwan Alamsjah mengatakan, penjualan mobil periode Januari hingga April 2022 mencapai sekitar 347.000 unit. Pencapaian ini meningkat cukup signifikan dibanding periode yang sama pada 2021 hanya 266.000 unit.
Baca Juga: Bahlil: Tesla Bakal Investasi Baterai dan Mobil Listrik di Indonesia"Kami dari Gaikindo yakin target penjualan pada 2022 sebesar 900.000 unit bisa tercapai. Kami optimis mungkin juga akan melebihi target," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Langit7.id, Rabu (25/5/2022).
Keyakinan Gaikindo terhadap masa depan cerah industri otomotif didasari beberapa faktor. Salah satunya teratasinya pandemi Covid-19 di Indonesia telah menciptakan suasana kian kondusif. Kebijakan Pemerintah dalam memberikan pelonggaran untuk kegiatan aktivitas masyarakat turut memicu pergerakan ekonomi dan kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 diprediksi mencapai 5,17 persen. Hal tersebut diharapkan dapat memicu kenaikan permintaan pasar terhadap kendaraan yang akhirnya memberikan dampak positif pada industri otomotif serta industri pendukungnya.
Baca Juga: Forester Resmi Meluncur, Mobil Pertama Subaru di Pasar Indonesia"Ekspor sangat lancar dan diapresiasi pemerintah. Ekspor naik 28 persen dan pertumbuhan ekonomi sangat baik," kata Rizwan.
Pada Maret 2022, Gaikindo mencatat penjualan wholesale mencapai angka 98.524 unit, sementara angka penjualan retail sepanjang bulan yang sama 89.811 unit. Angka penjualan wholesale dan retail mencapai angka penjualan industri otomotif Indonesia pada kondisi normal, sebelum pandemi.
Tercatat kenaikan signifikan setelah berlakunya kebijakan PPnBM DTP. Pada 2021, kenaikan penjualan domestik sebesar 68 persen dan dengan hasil penjualan pada Maret 2022, pencapaian Kuartal pertama ini mencapai 263.810 unit juga kembali mencatatkan kenaikan sebesar 41,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Baca Juga:
Kenaikan Biaya Bahan Baku, Toyota Kehilangan Laba Capai 20 Persen
China Gandeng Indonesia Garap Industri Baterai untuk Kendaraan Listrik(asf)