Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Selasa, 30 April 2024
home global news detail berita

Tak Hanya Hina Nabi Muhammad, Ini Daftar Kejahatan BJP India kepada Umat Islam

Muhajirin Selasa, 07 Juni 2022 - 18:30 WIB
Tak Hanya Hina Nabi Muhammad, Ini Daftar Kejahatan BJP India kepada Umat Islam
Bendera Bharatiya Janata Party (BJP) (foto: orissapost.com)
skyscraper (Desktop - langit7.id)
LANGIT7.ID - Kasus Partai Politik India berpaham Ultranasionalis, Bharatiya Janata Party (BJP) menghina Islam dan mendiskriminasi kaum muslimin bukan perkara baru. Partai yang dibentuk pada 1980 itu memiliki catatan buruk terhadap umat Islam India.

Baru-baru ini juru bicara BJP, Nupur Sharma, menghina Nabi Muhammad dan mengolok-olok Al-Qur'an dalam sebuah diskusi di televisi pada Mei lalu.

Nupur Sharma mengolok-olok Al-Qur'an dengan mengatakan 'bumi itu datar'. Dia juga mengolok-olok Nabi Muhammad SAW dan menyebutnya menikahi gadis yang masih kecil.

Baca Juga: Nupur Sharma, Politisi India yang Hina Nabi Muhammad SAW

Namun tak hanya itu, partai penguasa di India itu memiliki sederet aksi diskriminatif, penghinaan bahkan pengrusakan yang ditujukan kepada umat Islam di India. Berikut 5 di antaranya:

1. BJP Menghancurkan Masjid Babri

Penghancuran Masjid Babri ini terjadi pada 1992 silam. Insiden itu memicu terjadinya konflik Hindu-Muslim dan menewaskan sekitar 2000 orang. Insiden itu dipicu atas perselisihan klaim atas situs suci Ayodhya yang telah terjadi selama puluhan tahun.

Pada 1992, ribuan aktivis Hindu yang dipimpin BJP berkumpul dan mengepung Masjid Babri. Mereka lalu melakukan penyerangan dan menghancurkan masjid menggunakan kapak dan palu. Setelah itu, konflik Muslim-Hindu meletus dan menewaskan sekitar 2000 orang.

Baca Juga: Politisi India Hina Nabi Muhammad SAW, Kecaman Datang dari Negara-negara Islam

2. Dukung Pelarangan Hijab

Februari 2022 lalu, beberapa lembaga pendidikan yang dikelola pemerintah di Negara Bagian Karnataka India melarang siswa perempuan muslim mengenakan hijab. Pemerintah negara bagian itu, yang dipimpin BJP, mendukung larangan diskriminatif tersebut.

BJP bahkan mengeluarkan arahan yang berbunyi "pakaian yang mengganggu kesetaraan, integritas, serta hukum dan ketertiban masyarakat seharusnya tidak dipakai."

3. Menyalahkan Muslim atas Covid-19

Pada 2020, tepat sebelum penguncian resmi akibat Covid-19, para pemimpin BJP dan saluran berita pro-pemerintah menyalahkan muslim atas meningkatkan jumlah kasus corona. Mereka menggambarkan jamaah tabligh sebagai penyebar virus.

Baca Juga: Indonesia Kutuk Keras Penghinaan terhadap Nabi Muhammad oleh Politikus India

Sebelum lockdown, jamaah tabligh mengadakan pertemuan di Masjid Nizamuddin Markaz di New Delhi. Acara itu dihadiri 8 ribu-9 ribu pengikut dari India dan luar negeri. Kurang dari sebulan, hampir 4.300 peserta dinyatakan positif corona.

Media India mengambil informasi itu sebagai kesempatan menjelekkan umat Islam, menganggap mereka penyebar virus. Mereka juga menuduh umat Islam mengambil bagian dalam 'jihad corona' yang menyiratkan umat Islam sengaja menyebarkan infeksi sebagai strategi jihad.

4. Membuat UU Anti-Muslim

Pada 2019 lalu, BJP memberlakukan rancangan Undang-undang (UU) Kewarganegaraan. UU tersebut membuka jalur bagi kategori imigran ilegal, khususnya mengucilkan muslim. Melalui UU itu, banyak muslim berpotensi kehilangan kewarganegaraan dengan adanya daftar nasional Warga Negara India.

UU itu bertujuan mempercepat kewarganegaraan bagi warga Hindu, Parsis, Sikh, Buddha, Jain, dan Kristen yang belum mendapatkan kewarganegaraan dan berada di India sebelum 31 Desember 2014. Namun, UU ini nyatanya tidak berlaku bagi umat Islam.

Baca Juga: Rasis dan Islamofobia, DPR Minta Menlu Panggil Dubes India

5. Berupaya Hapus Jejak Sejarah Muslim di India

Pada 2018 lalu, India mengubah nama Kota Allahabad menjadi Prayagraj. Allahabad adalah nama yang disematkan oleh Sultan Akbar I. Maka itu, kelompok Nasionalis India mendesak untuk menggantinya sesuai nama kuno kota itu.

Bagi kelompok tersebut, raja-raja Mughal merupakan perampok asing. "Mughal adalah penjajah asing yang menaklukkan dan menjarah India. Oleh karena itu, ia tidak pantas dielus-eluskan sebagai pahlawan nasional," kata salah satu pentolan gerakan Nasionalis Hindu, Vinod Bansal, dikutip The New York Times.

(jqf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Selasa 30 April 2024
Imsak
04:26
Shubuh
04:36
Dhuhur
11:53
Ashar
15:14
Maghrib
17:50
Isya
19:00
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan