LANGIT7.ID, Jakarta - Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin menilai perubahan iklim dan isu lingkungan hidup menjadi isu krusial baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.
Maka itu, kata dia, semua pihak terlebih umat Islam dituntut berpartisipasi dalam upaya mengatasi dampak yang ditimbulkan perubahan iklim itu.
“Fenomena perubahan iklim, seperti terjadi pemanasan global, tidak lepas dari ulah manusia itu sendiri, yang lalai dalam berinteraksi dengan alam, lingkungan sekitar,” kata Ma’ruf Amin dalam Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (29/7/2022).
Baca Juga: Wapres Terima Risalah Umat Islam untuk Indonesia Lestari
Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengatakan, kerusakan lingkungan lingkungan hampir terjadi di mana-mana yang berdampak mulai dari tingkat lokal sampai global. Kerusakan lingkungan telah menjadi penyebab semakin bertambahnya kejadian bencana seperti banjir, longsor, kekeringan.
“99,5% bencana di Indonesia merupakan bencana hidrometeorologi,” kata Ma’ruf Amin.
Pemerintah Indonesia juga sudah berkomitmen bersama negara-negara lain Dalam upaya pengurangan emisi karbon. Dalam jangka panjang, pemerintah menyusun sebuah dokumen
Long-Term Strategy for Low Emission and Climate Resilience (LTS-LECCR) 2050 untuk menentukan dan mengharmoniskan langkah lintas sektor.
Sedangkan target jangka pendek, terdapat pada
Indonesia’s Nationally Determined Contribution (NDC).
Baca Juga: Sikapi Perubahan Iklim, Kongres Umat Islam Sampaikan 7 Risalah untuk Indonesia Lestari
Target tersebut yaitu penurunan emisi sebesar 29% dari kondisi
business as usual (BAU) pada 2030 dengan usaha sendiri dan mencapai 41% bila didukung dengan bantuan internasional.
“Indonesia sebagai Ketua G20 telah mengangkat isu perubahan iklim pada penekanan usaha penurunan emisi karbon, dan teknologi hijau. Harapannya, dengan adanya komitmen dan kolaborasi internasional, maka upaya mengatasi perubahan iklim dapat berjalan secara lebih baik lagi,” ucap KH Ma’ruf Amin.
(jqf)