LANGIT7.ID, Kuala Lumpur -  Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia menyetujui pendirian Universitas Muhammadiyah di bawah syarikat UCM Konsortium Sdn. Bhd. Surat yang dikeluarkan Ketua Pendaftar Institusi Pendidikan Tinggi Swasta Malaysia di Putrajaya itu diteken pada 5 Agustus 2021.
Sebenarnya, dalam pendaftaran yang diajukan, PP Muhammadiyah menggunakan Universitas Muhammadiyah Antarabangsa Malaysia (UMAM). Namun, dalam surat keputusan resmi disebut Universiti Muhammadiyah Malaysia dengan singkatan UMAM.
“Resmi sudah berdiri Universiti Muhammadiyah Malaysia. Tanpa lelah menebar maslahat,” kata Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ma'mun Murod, melalui akun @mamunmorud_ lengkap dengan unggahan dokumen persetujuan pendirian UMAM.
Wakil Sekretaris PWM Jatim, Prof. Dr. Biyanto, mengatakan, UMAM menjadi langkah awal internasionalisasi pendidikan tinggi Muhammadiyah. Ia berharap kampus Muhammadiyah di berbagai negara bisa menyusul.
“Semoga UMAM menjadi penanda dimulainya pengembangan pendidikan tinggi Muhammadiyah di luar negeri. Setelah ini semoga pendidikan Muhammadiyah di Australia dan negara lain bisa menyusul,” ujarnya, dikutip laman PWMU, Rabu (11/8/2021).
Sekretaris Board of Governance UMAM, Dr dr Sukadiono, menjelaskan, surat kelulusan UMAM akan dikirim ke Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dia mengatakan, Selasa (10/8/2021) bertepatan dengan 1 Muharram 1443 H telah telah dilakukan rapat koordinasi secara daring yang dihadiri berbagai pihak.
Hadir antara lain Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nasir MSi, Raja Muda Perlis Tuanku Syed Faizuddin Putra Jamalullail, dan Mufti Perlis Prof Dato ‘Arif Perkasa Dr. Mohd Asri bin Zainul Abidin atau yang lebih dikenal dengan Dr MAZA.
“Hari ini 1 Muharram 1443, mengukir sejarah. Universiti pertama Muhammadiyah di Malaysia yang akan ditubuhkan di Perlis telah dluluskan oleh KPT (Kementerian Pengajian Tinggi atau Kementerian Pendidikan Tinggi) Malaysia. Ia menjadi jembatan antara Perlis, juga rakyat Malaysia dan Selatan Thailand dengan Indonesia dalam mengukuhkan hubungan umat serumpun dan meneruskan agenda membangunkan kekuatan umat yang besar ini,” kata @drmaza_offical.
Pada Mei 2019, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bersama sejumlah pengurus PP Muhammadiyah bertemu Menteri Pendidikan Malaysia, Maszlee Malik di Kuala Lumpur. Maszlee menyambut baik, dan bersedia membantu rencana pendirian Universitas Muhammadiyah Malaysia.
Pertemuan itu membahas rencana rencana pendirian Universitas Muhammadiyah di kawasan Cyberjaya, Selangor, Malaysia, dan rencana MoU antara PP Muhammadiyah dengan Menteri Pendidikan Malaysia di dalam bidang pendidikan.
“Mereka (Kementerian Pendidikan Malaysia) berminat untuk mengirimkan pelajar Malaysia untuk belajar di Fakultas Kedokteran di perguruan tinggi Muhammadiyah,” kata Mu’ti.
(jqf)