LANGIT7.ID, Jakarta - Membeli rumah dengan lokasi "tusuk sate" sering dihindari orang. Sebagian masyarakat Indonesia mempercayai bahwa rumah tusuk sate ialah rumah pembawa sial. Benarkah demikian?
Arsitek dan Desainer Interior Yuli Andyono mengatakan rumah tusuk sate yang dianggap pembawa sial hanyalah mitos belaka.
"Itu mitos, hanya gara-gara konteksnya fisik karena rumah tusuk sate posisinya ada di tengah ujung jalan. Di tengah-tengah persis kayak pertigaan atau persimpangan, jadi kebanyakan orang yang mungkin kondisi psikologisnya agak rentan, mereka akhirnya berpikir kalau rumah yang posisinya seperti itu ketika dijadikan tempat tinggal, mereka akan terganggu," ujar Yuli kepada Langit7, Selasa (13/9/2022).
Baca juga: Masuk Musim Hujan, Ini 6 Persiapan Cegah Rumah Bocor dan RembesDia melanjutkan, karena rumah tusuk sate di depannya langsung jalan, maka ketika mobil lewat terlebih pada malam hari tentunya lampunya akan menyorot kerumah.
Selain itu, suara bising suara mobil saat melintas juga menjadi pertimbangan-pertimbangan mengapa rumah tersebut dianggap pembawa sial.
Pertimbangan lain karena sinar matahari yang menyorot tajam. Sebab biasanya lokasi rumah ini depannya tidak ada halangan-halangan seperti pohon.
"Jadi sinar matahari cahayanya sangat kencang kalau siang. Mungkin kalau dia menghadap ke Timur matahari paginya juga akan kencang atau kalau dia menghadap ke barat mungkin matahari sore juga kenceng," katanya.
"Jadi kebanyakan mereka berpikir kalau punya rumah di lahan tusuk sate bakal panas. Karena tidak ada penghalang di depannya. Jadi mereka asumsinya seperti itu dan itu memang betul, tapi ada solusinya," lanjut Co-Fouder dan COO Indonesian Writers INC itu.
Selain panas matahari, tidak terdapat penghalang juga dapat menyebabkan rumah tusuk sate terhembus banyak angin. Sehingga para penghuninya, merasa efek psikologis dalam rumah tersebut menjadi kurang nyaman, akhirnya merasa gelisah.
Yuli mengakui ada sejumlah kekurangan dari rumah tusuk sate. Namun ia mengatakan hal tersebut juga memiliki kelebihan.
Baca juga: Ciptakan Taman Produktif di Rumah, Arsitek: Ganti Bugenvil ke Pohon CabaiMenurut dia karena masyarakat sudah termakan dengan mitos, akhirnya menyebabkan rumah tusuk sate dapat dijual dengan harga terjangkau. Kemudian, rumah tusuk sate biasanya lebih luas karena ia memiliki kelebihan lahan, pemilik bisa merancangnya dengan leluasa.
Keuntungan selanjutnya
rumah lokasi di tusuk sate itu lebih bagus dijadikan sebagai tempat usaha.
"Sebab mudah kelihatan tidak terhalang apa-apa. Intinya lokasinya strategis dan harganya murah," ucapnya.
Lalu, akan sangat menguntungkan jika lokasi tersebut dipasang sebagai tempat iklan karena berada di persimpangan jalan, jadi secara otomatis semua orang bisa melihatnya.
Kemudian, sinar matahari yang terkena pada rumah tersebut membuat para penghuninya sehat.
"Jadi kalau mau cari rumah sehat, menurut saya tusuk sate itu lebih bagus dibandingkan bukan rumah tusuk sate. Kalau bukan rumah untuk sate dia berdempetan bersebelahan dengan rumah lain atau bangunan lain. Di mana ketika mencari cahaya matahari cukup sulit," tuturnya Yuli.
"Tapi, di rumah tusuk sate bisa dikondisikan menjadi rumah yang memiliki sirkulasi udara bagus, cahaya matahari yang bagus asalkan perancangannya tepat. Jadi memanfaatkan posisi lahan tusuk sate itu dengan rancangan yang tepat, saya rasa itu akan menjadi rumah sehat," pungkasnya.
(sof)