LANGIT7.ID -  Rata-rata masjid dibangun dan didesain untuk menciptakan rasa nyaman setiap muslim dalam beribadah. Namun, berbeda dengan Masjid 
Paradise has Many Gates karya seorang arsitek Arab Saudi, Ajlan Gharem.
Masjid ini unik karena didesain tembus pandang. Dinding terbuat dari kawat, sehingga mirip dengan penjara yang terdapat di Guantanamo Bay. Bahan dasar masjid ini adalah aluminium, pipa baja, plexiglass, dan lampu-lampu elektrik.
Berukuran 10x30 meter, di dalam masjid ini terdapat bentangan sajadah untuk para jamaah. Bagian langit-langit dihiasi dengan lampu yang menyala di malam hari. Ada pula lampu hijau di menara masjid.
Baca Juga: Kubah Masjid JIC Terbakar, Begini Sejarah Islamic Centre Bekas Lokalisasi Ini
Masjid ini tidak luas. Hanya memuat beberapa puluh orang saja. Gharem mengatakan, masjid ini tidak hanya tentang agama, tetapi juga menjadi bentuk perlawanan terhadap Islamofobia.
Gharem berhasil menciptakan perasaan terpenjara saat berada di dalam masjid sendirian. Ini yang dibangkitkan oleh karya seni tersebut. Dinding tembus pandang memungkinkan seseorang menembus penghalang antar dunia dalam dan dunia luar. 
Meski konsep masjid ini sempat menuai kontroversi saat pertama kali diluncurkan di Arab Saudi, namun di Eropa mendapat tanggapan positif. Masjid itu bahkan ditempatkan di Taman Vanier yang terletak di Vancouver, Canada.
Baca Juga: Lapan Kubah, Masjid Ikonik Malaysia Terinspirasi Katedral di Moskow
Masjid yang Sudah ada sejak 2015 itu juga sudah hadir di beragama Pameran seni. Seperti Pameran di Galeri Brunei, London (2016), Asia House, London (2015), Cuicy Houes, Fotofest Biennial, Houston (2014), dan British Museum (2014).
(jqf)