Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Sabtu, 01 November 2025
home masjid detail berita

Kubah Masjid JIC Terbakar, Begini Sejarah Islamic Centre Bekas Lokalisasi Ini

Muhajirin Rabu, 19 Oktober 2022 - 19:01 WIB
Kubah Masjid JIC Terbakar, Begini Sejarah Islamic Centre Bekas Lokalisasi Ini
Kubah Masjid Jakarta Islamic Centre di Tugu Utara, Jakarta Utara mengalami kebakaran. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (19/10/2022) sekira pukul 15.00 WIB. (Foto: istimewa)
LANGIT7.ID, Jakarta - Kubah Masjid Jakarta Islamic Centre di Tugu Utara, Jakarta Utara mengalami kebakaran. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (19/10/2022) sekira pukul 15.00 WIB. Sampai saat ini tidak korban jiwa yang dilaporkan.

Sebelum ada JIC, Jalan Kramat Jaya Raya, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara merupakan lokalisasi Kramat Tunggak, dan disebut sebagai lokalisasi terbesar di Asia Tenggara pada tahun 1990-an.

Tempat itu berubah total pada 2004 silam. Gubernur DKI Jakarta kala itu, Sutiyoso, menyulap lokasi itu menjadi Islamic Centre yang dikelola lembaga bernama Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPPIJ).

Baca Juga: Kubah Jakarta Islamic Centre Kebakaran

Kepala PPPIJ, KH Muhammad Subki, mengatakan, JIC merupakan aset Pemprov DKI Jakarta untuk mengemban misi dakwah umat Islam di Jakarta. Landasan hukum berada di bawah keputusan Gubernur DKI Jakarta.

“Walaupun kalau jangkauannya, kita ingin bukan cuma Jakarta, tapi Indonesia bahkan internasional,” kata KH Subki kepada langit7.id dalam sebuah wawancara khusus beberapa waktu lalu.

Berbagai program dakwah untuk mengubah stigma Koja sebagai pusat lokalisasi terbesar di Asia Tenggara. Salah satu sektor dakwah yang dikembangkan adalah dakwah kemasyarakatan.

Baca Juga: Kubah Jakarta Islamic Centre Roboh Akibat Kebakaran, Warga Panik

Konsep dakwah yang dikembangkan pun tidak terlalu rumit. Misal majelis taklim khusus ibu-ibu, kajian Dhuha, hingga pengembangan baca-tulis Al-Qur’an dengan berbagai maca metode. Ini dikhususkan untuk masyarakat yang tinggal di sekitar JIC.

Sementara, masyarakat jauh, JIC memanfaatkan media seperti radio dan mengembangkan media sosial. JIC juga sering menyelenggarakan event besar pada hari-hari besar umat Islam seperti Nuzulul Qur’an. Ada pula Khataman Kubro, Tilawah Qur’an On the Street hingga gelaran seni dan budaya.

Sebagai pusat dakwah umat Islam, JIC juga tidak terafiliasi dengan ormasi Islam tertentu. JIC terbuka untuk jamaah Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Persis, dan ormas-ormas lain.

Baca Juga: Percikan Alat Bakar Penyebab Kebakaran Kubah Masjid JIC, Ini Kronologinya

“Kita mengikat persatuan umat. Justru pekerjaan rumah (PR) kita itu menyatukan, kalau perbedaan sih memang sudah kodratnya berbeda. Kalau perbedaan diperuncing terus, tidak akan selesai-selesai. Kita lebih mengedepankan melekatkan dan merekatkan,” kata KH Subki.

Untuk skala internasional, JIC juga membangun Pondok Tahfidz Sulaimaniyah. Pondok ini bekerjasama dengan Sulaimaniyah Turki. Santri yang sudah menyelesaikan program di pondok itu bisa diberangkatkan ke Turki untuk melanjutkan pendidikan.

“Saya pikir itu sesuai dengan visi-misi awalnya. Pak Sutiyoso pada saat itu membangun JIC dari yang tadinya lokalisasi maksiat, Sampai disebut minal haram jadah ila sajadah, minazzulumati ilannur,” ucap KH Subki.

(jqf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Sabtu 01 November 2025
Imsak
03:59
Shubuh
04:09
Dhuhur
11:40
Ashar
14:55
Maghrib
17:49
Isya
19:01
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan