Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Rabu, 15 Januari 2025
home sosok muslim detail berita

Kisah Kesederhanaan Gus Dur, Silaturahmi Keliling Pekalongan Naik Vespa

arif purniawan Selasa, 08 November 2022 - 19:42 WIB
Kisah Kesederhanaan Gus Dur, Silaturahmi Keliling Pekalongan Naik Vespa
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tertawa bersama adiknya KH Shalahuddin Wahid (Gus Solah) (foto: istimewa)
LANGIT7.ID, Pekalongan - Kisah kesederhanaan Mantan Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gus Dur diceritakan Abdul Adhim, Ketua PC Lakpesdam NU Kota Pekalongan.

Kesederhanaan mantan Ketua Umum PBNU ini diketahuinya sekitar tahun 1978 saat beliau silaturahmi ke KH Mahmud Masykur, di belakang Masjid Al Jami Kauman, Kota Pekalongan.

Suatu hari menjelang malam, tiba-tiba KH Mahmud dikagetkan dengan kehadiran sosok Gus Dur. Tanpa mengabari sebelumnya tiba-tiba Gus Dur mengetuk pintu rumah KH Mahmud Masykur. Beliau menyampaikan bahwa kehadirannya ke Pekalongan meminta diantar untuk ziarah ke para alumni Pesantren Tebuireng Jombang.

Bergegas Mahmud Masykur menghubungi H Zaky Junaid untuk mempersiapkan mobil terbarunya Mercedez Benz C-200. Setelah mobil siap dengan sopirnya, ia mengatakan, "Ayo Gus monggo kita jalan. (Ayo gus silahkan, kita jalan)" . Dengan enteng Gus Dur menjawab "Ojo numpak mobil, awakmu duwe ne opo? (Jangan naik mobil, kamu punyanya apa?)".

Baca juga: Gusdurian Galang Donasi untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Mahmud Masykur pun menjawab pertanyaan Gus Dur. “Aku duwene sekuter (vespa) Gus (aku punyanya vespa, gus),” Gus Dur pun setuju dengan kendaraan yang dimilik Mahmud Masykur. "Iyo wis kui wae (Iya itu saja)," jawab Gus Dur.

Kemudian Gus Dur diantar keliling Pekalongan ziarah, kepada para alumni yang masih hidup juga kepada para alumni yang sudah meninggal dunia. Kebetulan mayoritas yang didatangi tidak berada di rumah. Keliling itu sampai sekitar pukul 00.00 (dinihari) setelahnya kembali lagi ke rumah.

Sampainya ke rumah sudah banyak orang berkumpul, ada puluhan aktivis muda Pekalongan yang tergabung dari PMII, IPNU dan PII. Mereka tidak mau menyia-nyiakan kesempatan hadirnya cucu pendiri NU Hadratus Syekh Hasyim Asyari.

Para aktivis muda itu meminta Gus Dur untuk memberikan brifing terkait bagaimana langkah gerak ke depan untuk menjalankan organisasi di tengah kepemimpinan nasional Orde Baru yang penuh tirani dan kebijakan yang otoriter.

Briefing berlangsung hangat dengan lontaran-lontaran pertanyaan dari aktivis muda Pekalongan hingga tidak terasa waktu menunjukkan pukul 3 dini hari.

"Gus sudah pukul 3 mari istirahat", kata KH Mahmud Masykur. Gus Dur lalu menjawab “Aku arep langsung ke Yogyakarta jam 9 isuk wis janjian kepanggih KH Ali Maksoem (saya akan langsung ke Yogyakarta jam 09.00 WIB sudah janjian bertemu KH Ali Maksoem".

"Monggo mobil sudah siap Gus untuk mengantar ke Jogja (mobil terbarunya H Zaky Junaid sudah disiapkan di depan Gang X Kauman ),” kata KH Mahmud Masykur dikutip dari NU Online Jateng.

Gus Dur menjawab "ora usah repot-repot aku moh numpak mobil (tidak usah repot-repot, aku tidak mau naik mobil) , aku boncengke wae numpak (boncengkan saja naik) skutermu mau (tadi), aku tak numpak (naik) bis umum."

Baca juga: Akun Medsos Garis Lucu dan Tradisi Humor dalam Khazanah Islam

Dengan berat hati atas keinginan Gus Dur langsung KH Mahmud Masykur mengantar naik skuter ke Bangjo (lampu merah) Grogolan untuk menunggu bis malam.

Baru sekitar pukul 03.30 WIB menjelang subuh, bis malam dari Jakarta lewat dan mau untuk berhenti. Gus Dur naik bis itu sendirian dengan menenteng plastik dipundaknya.

(sof)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Rabu 15 Januari 2025
Imsak
04:17
Shubuh
04:27
Dhuhur
12:06
Ashar
15:30
Maghrib
18:18
Isya
19:33
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan