LANGIT7.ID - , Jakarta - Melimpahnya air saat
musim hujan ternyata bisa dimanfaatkan untuk cadangan saat
kemarau. Hal ini guna menghindari potensi kekeringan.
Guru Besar Teknik Sipil dan Lingkungan
ITB, Prof. Indratmo, menyimpan air hujan bisa dilakukan dengan berbagai cara, yakni rekayasa secara teknik maupun vegetatif.
Baca juga: Waspada Noda akibat Air Hujan dapat Merusak Mobil“Air yang melimpah di saat musim hujan, bisa disimpan dengan cara menyimpan air sejak di hulu sungai. Bisa disimpan pada bagian tengah DAS sungai maupun pada hilir sungai. Penyimpanan tersebut bisa dilakukan di atas permukaan tanah maupun di bawah permukaan tanah,” kata Indratmo, dalam keterangan tertulis, dikutip Langit7.id, Kamis (17/11/2022).
Indratmo, menjelaskan bagian hulu penyimpanan air dapat dilakukan dengan cara vegetatif. Proses penyimpanan air ini berhubungan dengan
konservasi lahan.
Fungsi kehadiran lahan konservasi adalah ketika hujan turun air tidak langsung mengalir ke hilir tapi tersimpan sebagian di dalam tanah. Selanjutnya akan tersaring sehingga menghasilkan kualitas air terbaik yang keluar dari mata air.
“Kita tahu tanah itu adalah filter yang paling istimewa. Jadi kalau kita punya hutan lindung yang baik, air tanah yang dihasilkan juga akan baik karena terjadi proses filterasi di dalam tanah,” ucapnya.
Cara penyimpanan air yang kedua, yaitu dengan rekayasa. Salah satunya revitalisasi situ untuk di hulu sungai dan pembuatan embung sungai.
Baca juga: Resep Minuman Hangat, Jaga Suhu Tubuh Saat Hujan SeharianJika aliran sungainya besar dan panjang, pada bagian tengah aliran sungai dibuat waduk seperti yang sudah dilakukan, yaitu Waduk Saguling, Waduk Cirata, dan Jatiluhur.
Sementara itu, pada skala mikro setiap rumah juga bisa melakukan penyimpanan air. Misalnya dengan pembuatan lubang biopori dan sumur-sumur resapan.
Ketika hujan datang, masyarakat dapat membuat tangki penampungan di atap rumah. Airnya bisa dipakai kebutuhan sehari-hari.
“Hal itu juga bisa membantu mengurangi banjir. Pada waktu musim hujan besar airnya kita tampung, di akhir musim kemarau baru kita pakai untuk kebutuhan musim kemarau,” ucap Indratmo.
Baca juga: 6 Keistimewaan saat Turun Hujan, Jangan Protes Nikmat Allah SWT(est)